Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Heat Exhaustion yang Bisa Dialami Saat Cuaca Panas?

Kompas.com - 26/04/2023, 11:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Saat kita terpapar sinar Matahari untuk waktu yang lama saat cuaca panas, kita bisa mengalami heat exhaustion.

Heat exhaustion terjadi ketika tubuh mengalami dehidrasi dan tidak mampu mengatur suhu internal tubuh.

Kondisi ini biasanya tidak dianggap mengancam jiwa dan dapat diobati dengan mengonsumsi cairan dan istirahat. 

Apa itu heat exhaustion?

Biasanya, tubuh menghilangkan kelebihan panas internal dengan memompa darah ke permukaan kulit dan mengeluarkan keringat.

Baca juga: Analisis BMKG tentang Fenomena Udara Panas di Indonesia

Udara hangat dan lembap menyerap lebih sedikit keringat dari kulit dan membatasi kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri dengan berkeringat.

Saat tubuh mengalami dehidrasi, tubuh kekurangan air dan garam esensial yang disebut elektrolit, yang mengurangi kemampuannya untuk berkeringat.

Dilansir dari Medical News Today, jika tubuh tidak dapat mendinginkan diri dengan berkeringat, kita mungkin mengalami heat exhaustion.

Penyebab heat exhaustion 

Heat exhaustion paling sering disebabkan oleh kombinasi aktivitas fisik dan cuaca hangat. Faktor tambahan yang diketahui meningkatkan kemungkinan heat exhaustion meliputi:

Baca juga: Apa Jenis Kain Terbaik untuk Dipakai Saat Cuaca Panas?

  • Kelembaban tinggi, biasanya lebih dari 60 persen
  • Masalah hati atau ginjal
  • Pekerjaan fisik yang intens dan berat
  • Kondisi mendasar yang meningkatkan kemungkinan dehidrasi, termasuk diabetes atau hiperglikemia
  • Penyalahgunaan narkoba
  • Penggunaan alkohol berat atau jangka panjang
  • Merokok 
  • Kelebihan berat badan
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, terutama yang meningkatkan risiko dehidrasi, termasuk obat depresi, insomnia, alergi, dan sirkulasi yang buruk
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung
  • Berusia di bawah 4 atau lebih dari 65 tahun

Gejala heat exhaustion

Gejala heat exhaustion dapat berkembang secara perlahan atau muncul secara tiba-tiba. Sebelum gejalanya muncul, kita mungkin mengalami ruam merah atau kram panas.

Kram otot yang menyakitkan ini dapat memengaruhi otot apa pun, tetapi biasanya terjadi di lengan atau tungkai.

Baca juga: Kenapa Gelombang Panas Bisa Mematikan?

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa gejala heat exhaustion:

  • Pusing, penglihatan kabur, dan sakit kepala
  • Demam 
  • Kelelahan, kelemahan, atau pingsan
  • Mual dan muntah
  • Nafas cepat dan pendek
  • Berkeringat parah atau berlebihan dan dingin, kulit lembap 
  • Pergelangan kaki bengkak atau bengkak di kaki dan tangan
  • Detak jantung lemah, cepat, dan tekanan darah rendah saat berdiri (hipotensi ortostatik)

Gejala heat exhaustion biasanya hilang setelah minum cairan dan beristirahat di tempat yang sejuk.

Sangat penting untuk tetap berada di tempat yang sejuk dan mengganti cairan sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com