Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Menyikapi Surat Edaran Kewaspadaan terhadap Avian Influenza (AI) di Beberapa Wilayah Indonesia

Kompas.com - 05/03/2023, 15:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Dicky Andiarsa*

SURAT Edaran Peningkatan Kewaspadaan Terhadap HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) subtipe H5N1 adalah sebuah kebijakan yang diterapkan untuk mencegah penyebaran virus flu burung yang sangat berbahaya.

Baca juga: Tipe-Tipe Flu Burung dan Tipe yang Paling Berbahaya

Virus ini bisa menyebar dari unggas ke manusia, dan dapat menyebabkan kematian pada manusia.

Kebijakan ini merupakan respons pemerintah terhadap meningkatnya kasus flu burung di beberapa wilayah di Indonesia. Penerapan kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kasus dan menjamin keamanan kesehatan masyarakat.

Implementasi dari kebijakan ini melibatkan berbagai pihak, seperti peternak unggas, pedagang pasar hewan, dan masyarakat umum.

Beberapa upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan kebijakan ini antara lain melakukan vaksinasi pada unggas, memperketat pengawasan dan kontrol pasar hewan, dan memberikan edukasi pada masyarakat tentang bahaya virus ini serta cara mencegah penyebarannya.

Manfaat dari penerapan kebijakan ini adalah melindungi kesehatan masyarakat dan unggas dari virus flu burung. Dengan menerapkan kebijakan ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus dan menjamin keamanan konsumen terhadap produk-produk unggas.

Selain itu, penerapan kebijakan ini juga dapat meningkatkan kualitas produk unggas karena unggas yang sehat dan bebas dari virus akan memiliki kualitas daging yang lebih baik.

Baca juga: Flu Burung: Gejala, Cara Penularan, dan Cara Mencegah

Berkaca pada tahun 2005, terjadi wabah flu burung yang menyerang sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia. Wabah flu burung menghantam seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk ekonomi.

Indonesia merupakan salah satu negara produsen unggas terbesar di dunia dan menjadikan sektor peternakan sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

Namun, saat wabah flu burung melanda Indonesia, harga emiten saham Poultry di Indonesia mengalami penurunan yang drastis.

Sektor peternakan menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh wabah ini. Peternak mengalami kerugian besar karena harus memusnahkan ternak yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran virus.

Selain itu, masyarakat juga mengalami ketakutan dan menghindari mengonsumsi produk-produk unggas karena khawatir akan tertular virus.

Akibatnya, harga produk-produk unggas turun drastis dan banyak peternak yang mengalami kerugian karena penjualan turun tajam.

Selain itu, sektor pariwisata juga terdampak karena wisatawan takut berkunjung ke Indonesia dan menghindari konsumsi makanan yang mengandung produk unggas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com