Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2023, 13:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Usus buntu adalah kantong kecil berbentuk jari yang berada di sisi kanan perut. Fungsi usus buntu tidak diketahui secara pasti, namun suatu kondisi dapat merusaknya.

Apendisitis adalah suatu kondisi yang menyebabkan usus buntu menjadi bengkak, meradang, dan berisi nanah.

Ketika dokter mendiagnosis radang usus buntu, mungkin perlu dilakukan pengangkatan usus buntu untuk mencegah usus buntu pecah.

Penyebab usus buntu pecah

Dilansir dari Mayo Clinic, usus buntu pecah merupakan salah satu komplikasi dari apendisitis. 

Penyumbatan pada lapisan usus buntu yang menyebabkan infeksi adalah kemungkinan penyebab apendisitis. 

Baca juga: Apa Saja Gejala Awal Usus Buntu?

Bakteri berkembang biak dengan cepat, menyebabkan usus buntu meradang, bengkak, dan berisi nanah. Jika tidak segera ditangani, usus buntu bisa pecah. 

Pecahnya usus buntu akan menyebarkan infeksi ke seluruh perut (peritonitis). Kondisi ini kemungkinan mengancam jiwa sehingga membutuhkan pembedahan segera untuk mengangkat usus buntu dan membersihkan rongga perut.

Selain usus buntu pecah, komplikasi lain dari apendisitis adalah terbentuknya kantung nanah di perut. 

Jika usus buntu pecah, penderitanya mungkin mengalami kantong infeksi (abses). Dalam kebanyakan kasus, ahli bedah akan mengeringkan abses dengan menempatkan selang melalui dinding perut ke dalam abses.

Tabung dibiarkan di tempatnya selama sekitar dua minggu dan pasien diberi antibiotik untuk membersihkan infeksi.

Setelah infeksi bersih, pasien akan menjalani operasi untuk mengangkat usus buntu. Dalam beberapa kasus, abses dikeringkan, dan usus buntu bisa segera diangkat.

Baca juga: 6 Gejala Usus Buntu yang Perlu Diwaspadai

Gejala apendisitis

Melansir Medical News Today, gejala pertama apendisitis biasanya nyeri yang parah dan mendadak di perut. Nyeri ini sering dimulai di dekat pusar dan kemudian bergerak ke bawah dan ke bagian kanan.

Rasa sakit bisa menjadi lebih intens dalam beberapa jam kemudian dan menjadi lebih buruk saat bergerak, batuk, bersin, atau menarik napas dalam-dalam.

Menurut Institut Kesehatan Nasional (NIH), tanda dan gejala apendisitis lainnya termasuk:

  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual
  • Muntah
  • Demam
  • Sembelit atau diare
  • Bengkak di perut

Meski demikian, 55 persen penderita apendisitis tidak memiliki gejala yang khas. Untuk anak-anak, mereka mungkin mengeluh sakit di sekitar bagian tengah perut dekat pusar. Sebagian besar anak dengan radang usus buntu juga mengalami demam 38-39 derajat Celcius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com