Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2022, 14:55 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Activated charcoal atau arang aktif cukup banyak digunakan dalam produk-produk perawatan, seperti masker wajah, pasta gigi, dan shampo.

Selain itu, charcoal bubuk juga biasanya ditambahkan ke dalam makanan maupun minuman.

Charcoal diklaim memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan sehingga penggunaannya dalam berbagai produk maupun makanan menjadi tren tersendiri.

Charcoal terbuat dari apa?

Activated charcoal memiliki pori-pori yang dapat menjebak bahan kimia. Biasanya, charcoal digunakan sebagai pengobatan untuk mengatasi racun yang tertelan. 

Dilansir dari WebMD, charcoal terbuat dari gambut, batu bara, kayu, tempurung kelapa, atau minyak bumi. 

Baca juga: Apakah Charcoal atau Arang Aktif Aman Dikonsumsi?

Sementara itu, activated charcoal dibuat dengan memanaskan charcoal dengan adanya gas.

Proses ini menyebabkan charcoal mengembangkan banyak ruang atau pori internal. Pori-pori ini membantu bahan kimia perangkap arang aktif.

Activated charcoal biasanya digunakan untuk mengobati keracunan. 

Bahan ini juga dapat digunakan untuk mengatasi kolesterol tinggi, mabuk, dan sakit perut, meski belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung sebagian besar klaim tersebut.

Activated charcoal dianggap aman dalam banyak kasus dan reaksi yang merugikan pun jarang terjadi.

Baca juga: Apa Itu Activated Charcoal dan Manfaatnya?

Dilansir dari Healthline, adapun efek samping activated charcoal yang paling umum adalah muntah, terutama jika sorbitol juga digunakan sebagai bahan sampingannya.

Dalam kasus yang sangat jarang, arang aktif dikaitkan dengan penyumbatan usus. 

Seseorang mungkin berisiko lebih besar jika mengalami gangguan motilitas usus, mengonsumsi obat opioid atau antimuskarinik, atau mengonsumsi MDAC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com