Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemgenix Jadi Obat Termahal di Dunia, Obat Apa Itu?

Kompas.com - 26/11/2022, 13:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - The United States Federal Drug Administration (FDA) baru saja menyetujui obat baru untuk penyakit pembekuan darah yang langka. Obat tersebut bernama Hemgenix, yang disebut-sebut menjadi obat termahal di dunia.

Sebab, obat Hemgenix ini dibanderol dengan harga US$ 3,5 juta per dosis dan menjadikannya sebagai obat termahal di dunia.

Dikutip dari Science Alert, Jumat (25/11/2022) obat Hemgenix adalah pengobatan terapi gen untuk hemofilia B. Hemofilia B merupakan penyakit genetik langka yang menyebabkan darah sulit membeku. 

Gejala penyakit hemofilia B yang paling serius, yakni termasuk pendarahan spontan dan berulang yang sulit dihentikan.

Pasien dengan hemofilia B akan selalu bergantung pada obat untuk membantu pembekuan darah.

Baca juga: Obat Apa Itu Aspirin?

Harga obat Hemgenix untuk penyakit pembekuan darah langka yang selangit ini, dalam analisis baru-baru ini menunjukkan sepadan dengan efektivitas pengobatan yang akan didapatkan.

 

Penyakit hemofilia B cenderung lebih umum pada pria, kendati jumlah penderitanya tak diketahui secara pasti. Diperkirakan ada hampir 8.000 pria di Amerika Serikat yang menderita penyakit Hemofilia B ini seumur hidupnya.

Obat utama yang saat ini digunakan untuk mengobati hemofilia B di AS adalah dengan memberi pasien faktor pembekuan darah yang sangat dibutuhkan, tetapi biaya pengobatan seumur hidup sangat mahal.

Orang yang memiliki gejala parah memerlukan rejimen pengobatan yang rutin dan mahal, dan seiring waktu dapat mulai berkurang efektivitasnya.

Peneliti membandingkan harga Hemgenix, obat termahal di dunia ini dengan biaya pengobatan yang dikeluarkan untuk penyakit seumur hidup ini pada orang dewasa untuk setiap pasien dengan hemofilia B sedang hingga berat, yakni sekitar US$ 21juta hingga US$23 juta.

Baca juga: Obat Paxlovid Resmi Diizinkan BPOM, Ini 5 Obat Covid di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com