Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2022, 08:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Bagi pasien yang mengeluhkan sakit kepala atau demam, aspirin menjadi obat yang sering diresepkan oleh dokter. Sebenarnya, obat apa aspirin itu?

Aspirin adalah obat umum yang digunakan atau dikonsumsi untuk meredakan nyeri ringan, sakit kepala hingga demam.

Namun, obat ini juga terkadang digunakan sebagai anti-inflamasi atau pengencer darah.

Aspirin adalah jenis obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter.

Jika diminum setiap hari, aspirin dapat menurunkan risiko kejadian kardiovaskular, seperti serangan jantung atau stroke pada orang berisiko tinggi.

Aspirin obat yang diberikan setelah serangan jantung oleh dokter, dapat mencegah pembekuan darah lebih lanjut dan kematian jaringan jantung.

Jadi, apa itu aspirin?

Baca juga: Aspirin Obat Sakit Kepala Sepanjang Abad

Aspirin adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), dan merupakan obat pertama yang ditemukan untuk kelas obat anti peradangan. Aspirin mengandung salisilat, yakni senyawa yang umumnya ditemukan pada tanaman seperti pohon willow dan myrtle.

Penemuan aspirin sebagai obat

Aspirin sering digunakan sebagai obat sakit kepala, ternyata penggunaannya sudah sejak ribuan tahun lalu.

Penggunaan senyawa pada aspirin ini, seperti dikutip dari Medical News Today, Rabu (7/9/2022), tercatat pertama kali digunakan pada sekitar 4.000 tahun yang lalu.

Teknik pengobatan kuno yang digunakan Hippocrates ternyata telah menggunakan aspirin, yang diperoleh dari kulit pohon willow.

Hippocrates menggunakan kulit pohon willow tersebut untuk menghilangkan rasa sakit dan demam.

Manfaat aspirin yang terdapat dalam kulit pohon willow ini pun digunakan juga oleh beberapa orang sebagai obat alami untuk meredakan sakit kepala dan nyeri ringan.

Baca juga: Studi Sebut Tanaman Mampu Obati Dirinya Sendiri dengan Memproduksi Aspirin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com