Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2022, 11:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber WebMD,Netmeds

KOMPAS.com - Bambu tumbuh di Asia, Afrika, dan Amerika, mengacu pada salah satu dari sekitar 1.450 spesies dalam keluarga rerumputan Poaceae.

Sebagian besar varietas bambu sangat kuat, dan tumbuh dengan baik di iklim pegunungan tropis dan dingin. Bahkan, bambu termasuk tanaman dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yang mana mampu tumbuh hingga 60 sentimeter dalam satu hari.

Sebagai tanaman, bambu memiliki berbagai kegunaan, mulai dari untuk membuat furnitur hingga untuk makanan panda.

Baca juga: Apa Itu Bambu, Jenis Rerumputan yang Sering Dikira Pohon?

Bambu boleh dimakan

Bukan hanya bisa dimakan oleh panda, di Asia Tenggara dan di beberapa bagian India, rupanya bambu juga telah dimanfaatkan sebagai makanan sehat.

Bagian bambu yang boleh dimakan adalah rebung bambu, yang juga dikenal sebagai kecambah bambu.

Rebung bambu ini kaya kandungan vitamin dan mineral, mulai dari potassium, kalsiun, zat besi, zinc, vitamin A, vitamin B6, hingga vitamin E.

Dari sekitar 1.500 spesies bambu di seluruh dunia, spesies Bambusa vulgaris dan Phyllostachys edulis adalah jenis bambu yang paling umum digunakan dalam memasak.

Tunas dengan tekstur renyah biasanya dikupas sebelum dikonsumsi, karena bagian luarnya memiliki tekstur kayu tebal yang sulit dikunyah.

Baca juga: Mengenal Bambu Indonesia dan Perannya untuk Kehidupan di Masa Depan

Ilustrasi bambu. Bagi masyarakat Indonesia, bambu memiliki berbagai manfaat. Manfaat bambu di Indonesia digunakan dalam upacara adat, senjata, kerajinan bambu hingga konstruksi bangunan.SHUTTERSTOCK/Jamie Farrant Ilustrasi bambu. Bagi masyarakat Indonesia, bambu memiliki berbagai manfaat. Manfaat bambu di Indonesia digunakan dalam upacara adat, senjata, kerajinan bambu hingga konstruksi bangunan.

Rebung bambu ini dapat ditambahkan dalam tumis, kari, sup, dan salad. Tapi sebelumnya, rebung bambu harus direndam dan direbus sebelum dimasak.

Itu karena, rebung bambu mentah mengandung sejenis racun alami yang disebut glikosida sianogenik.

Racun glikosida sianogenik tersebut dihancurkan selama proses merebus, biasanya irisan rebung bambu akan direbus dalam banyak air selama beberapa kali.

Bukan hanya disajikan dalam menu masakan, rebung bambu juga banyak dipakai dalam pengobatan.

Dalam banyak teks pengobatan tradisional kuno, rebung bambu digambarkan sebagai 'Kayu Orang Miskin', 'Tanaman dengan Seribu Wajah', atau 'Emas Hijau' karena khasiat terapeutiknya yang tak terhitung banyaknya.

Penggunaan rebung bambu untuk pengobatan pertama kali dicatat dalam buku-buku Tiongkok yang berasal dari tahun 618-907 M, sementara di Jepang rebung disebut sebagai 'Raja Sayuran Hutan.'

Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?

Baca juga: 9 Manfaat Bambu di Indonesia, Dari untuk Upacara Adat hingga Konstruksi Bangunan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com