Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Vulkanik di Satelit Jupiter, Keluarkan Magma Panas Lebih dari 1000 Derajat Celcius

Kompas.com - 09/10/2022, 19:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Letusan vulkanik terjadi di salah satu satelit Jupiter yang bernama Io. Perkiraan baru bahkan mencatat, letusan itu mengeluarkan magma yang panasnya lebih dari 1.000 derajat Celcius.

Kesimpulan ini diambil setelah peneliti menganalisis pengamatan atmosfer Io yang dilakukan menggunakan Atacama Large Millimetre/Submillimetre Array (ALMA), yang merupakan kumpulan teleksop radio yang dioperasikan oleh Europhean Southern Observatory di gurun Atacama Chili.

Mengutip IFL Science, Sabtu (8/10/2022) Io terletak di bagian yang sulit, salah satunya mengorbit dekat dengan Jupiter, sehingga memiliki gravitasi yang curam.

Baca juga: Wahana Antariksa Juno Potret Permukaan Satelit Jupiter dari Dekat

Tetapi, Io juga berada dalam resonansi orbit dengan satelit Jupiter lainnya, yaitu Europa dan Ganymede. Tarikan gravitasi ini membuat Io menjadi satelit yang menyimpan bola magma panas.

"Io menjadi benda paling aktif secara vulkanik di Tata Surya, dengan 400 gunung berapi yang diketahui melepaskan aliran sulfur dioksida dan jejak campuran gas," tulis peneliti dalam makalah yang dipublikasikan di ArXiv.org.

Pengukuran langsung suhu atmosfer menunjukkan, panas magma yang dihasilkan bisa mencapai suhu lebih dari 1.000 derajat Celcius. Tetapi ruang magma pasti lebih panas.

Untuk menghasilkan kesimpulan tersebut, dalam studinya, peneliti mengukur kelimpahan gas kalium klorida dan natrium klorida di atmosfer Io.

Peneliti menemukan, rasio kalium terhadap natrium lebih tinggi di gumpalan vulkanik daripada yang ditemukan di meterorit. Hal tersebut menunjukkan bahwa gunung berapi lebih banyak melepaskan kalium klorida.

"Studi ini menegaskan bahwa berdasarkan suhunya, lava yang keluar di Io kemungkinan besar dalam komposisi basaltik," ungkap Jani Redebaugh dari Universitas Bringham Young.

Itu berarti, erupsi lava cenderung memiliki banyak kesamaan dengan dasar laut di Bumi dan bebatuan di Venus serta Mars.

Peneliti juga menemukan, beberapa aspek lain dari proses vulkanik di satelit. Atmosfer Io membutuhkan sinar matahari untuk mempertahankan belerang dioksida (S02).

Ketika memasuki bayangan Jupiter, bagian atmosfer ini menghilang dan perlu bergerak kembali ke cahaya supaya pulih.

Baca juga: Foto Jupiter dan Cincin Planet Raksasa Ini Tertangkap Teleskop James Webb

Namun data ALMA menunjukkan, kelimpahan gas kalium klorida dan natrium klorida di atmosfer Io tak berubah, menunjukkan sinar matahari tak berpengaruh langsung terhadap gas-gas ini.

Selain itu, konsentrasi belerang dioksida tidak selalu berada di tempat yang sama dengan kalium klorida dan natrium klorida, meski sama-sama berasal dari gunung berapi, namun tak selalu gunung berapi yang sama melepaskannya.

Resolusi spasial ALMA memang sangat bagus, sehingga tim benar-benar dapat memetakan gas di bagian tertentu di Io.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Planet Jupiter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com