Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capaian Vaksin Covid-19 Kedua Anak Belum Penuhi Standar WHO, Perlu Dikejar

Kompas.com - 08/10/2022, 09:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Para pakar menghimbau agar Indonesia segera meningkatkan capaian vaksin anak usia 6-11 tahun menjadi minimal 70 persen mengikuti standar yang dicanangkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Pasalnya, anak-anak dapat menjadi penular virus SARS-CoV-2 kepada orang di sekitarnya.

"Walaupun kejadian Covid-19 pada anak tidak banyak dibandingkan dewasa namun dapat menjadi penular, maka untuk memutus transmisi COVID-19 penting anak mendapatkan vaksinasi," kata Ketua Umum Pengurus Pusat katan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) Piprim Basarah

Diungkapkannya dalam webinar “Pentingnya Vaksinasi COVID-19 pada Anak Indonesia” yang diselenggarakan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), Sabtu (1/10); anak yang terlindung dari COVID-19 juga dapat melindungi orang di sekitarnya, termasuk yang memiliki komorbid dan kelompok rentan seperti lansia.

Baca juga: Anak Sembuh dari Covid-19, Haruskah Melakukan Pemeriksaan Pasca Covid?

Cakupan vaksinasi Covid-19 pada anak juga dapat mencegah terjadi klaster sumber penularan di sekolah dan melindungi anak sendiri dari gejala COVID-19 berat seperti Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan long COVID-19.

Belum mencapai 70 persen

Pada saat ini, WHO meminta semua negara untuk melakukan vaksinasi minimal 70 persen dari populasi dan 100 persen khusus untuk kelompok rentan 100%. Gunanya, untuk mempertahankan imunitas masyarakat umum dan masyarakat rentan.

Namun, seperti diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine; secara umum tingkat vaksinasi Indonesia dosis kedua baru mencapai 63%.

Pada kelompok anak, capaian dosis pertama memang sudah mencapai 80%, tetapi dosis kedua masih di bawah persentase yang diharapkan.

Baca juga: Kapan Corona Masuk Indonesia Pertama Kali?

Ini berkebalikan dari capaian vaksinasi pada remaja yang sudah 95.98% atau 25 jutaan orang untuk dosis pertama dan 82.72% dosis kedua atau sekitar 22 juta orang.

Rekomendasi pakar

Melihat kondisi ini, para pakar pun mengingatkan masyarakat dan para orangtua anak usia 6 – 18 tahun agar segera melengkapi anak mereka dengan vaksinasi lengkap Covid-19 dua dosis.

Selain itu, para guru serta orangtua juga dihimbau agar melengkapi vaksinasi Covid-19 primer dan booster, untuk melindungi anak dan diri sendiri dari bahaya COVID berat.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi, mengatakan bahwa semua pihak berkewajiban untuk mensukseskan vaksinasi bagi anak, misalnya dengan terus menerus mensosialisasikan program ini lewat media sosial.

Anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Cissy Kartasasmita, juga berkata bahwa vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman dan berkhasiat.

Baca juga: Timeline Penyebaran Virus Corona di Dunia hingga Ditetapkan sebagai Pandemi

"Vaksin aman karena telah mendapat Emergency Use Authorization (EUA), ijin emergensi BPOM dan mendapat rekomendasi ITAGI,” tegasnya.

Vaksin juga sudah diuji melalui uji klinik pada tiap kelompok usia, baik 18-60 tahun, di atas 60 tahun dan juga kelompok 12-17 tahun.

Pada anak usia 3-17 tahun telah selesai uji klinik di Tiongkok dan negara lain. "Hasilnya aman dan efektif,” ujar Cissy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com