Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2022, 17:00 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Wahana antariksa Juno NASA berhasil memotret satelit Jupiter bernama Europa setelah melakukan terbang lintas dari jarak dekat.

Foto diambil oleh Juno dari jarak 315 kilometer di atas permukaan Europa. Itu membuat jarak Juno hanya sedikit lebih jauh dari Europa daripada terbang lintas sebelumnya yang dilakukan oleh wahana Galileo lebih dari 20 tahun yang lalu.

"Penerbangan Juno melintasi Europa sukses besar. Gambar pertama ini hanyalah sekilas dari ilmu baru yang dihasilkan dari seluruh rangkaian instrumen dan sensor Juno," ungkap Scott Bolton, peneliti utama Juno dari Southwest Research Institute di San Antonio, Texas.

Mengutip Gizmodo, Sabtu (10/1/2022); ukuran Europa sedikit lebih kecil dari pada Bulan. Meski begitu satelit Jupiter ini menarik minat para ilmuwan.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Planet Jupiter

Permukaannya berupa es beku yang tebal. Namun, para peneliti berpikir bahwa ada lautan asin terletak di bawah permukaannya.

Jika itu benar, maka bagian bawah permukaan Europa akan menjadi tempat yang bagus bagi kehidupan. Hal tersebut yang membuat NASA menganggap Europa layak untuk diselidiki lebih lanjut.

Dari gambar terbaru yang diambil Juno, para peneliti melihat adanya fitur permukaan kasar yang kemungkinan merupakan kawah bekas tumbukan.

Dengan gambar tersebut, para peneliti pun kemudian bisa membandingkannya dengan gambar yang diambil oleh wahana Galileo pada tahun 2000 sehingga memungkinkan tim untuk menyelidiki apakah ada fitur permukaan yang telah berubah.

Baca juga: 5 Fakta Planet Jupiter, Planet Terbesar di Tata Surya

Candy Hansen, peneliti lain Juno menambahkan bahwa gambar terbaru akan membantu menggantikan gambar permukaan Europa yang lama dan beresolusi lebih rendah.

Selanjutnya, gambar-gambar itu juga bakal membantu untuk membuka jalan bagi misi Europa Clipper menuju ke Europa.

Wahana tersebut rencananya akan diluncurkan pada 2024 dan tiba di Europa pada 2030. Misi akan menyelidiki permukaan satelit, atmosfer, dan yang paling menarik adalah interiornya.

Mempelajari interior satelit akan membantu para ilmuwan memahami struktur es Europa serta di mana air cair mungkin berada di bawah permukaannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Gizmodo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com