Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Weling, Ular Berbisa yang Hidup di Indonesia

Kompas.com - Diperbarui 03/01/2023, 12:39 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak jenis ular yang hidup di Indonesia, baik berbisa maupun tidak. Salah satu ular berbisa yang banyak ditemukan di Indonesia adalah ular weling.

Ular weling adalah ular berbisa yang sangat mematikan yang bisa ditemukan di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya.

Baca juga: Mengenal Ular King Cobra, Ular Berbisa Terpanjang di Dunia

 

Saking mematikannya ular ini, bahkan ular weling mendapat julukan ular lima langkah.

Maksudnya, jika terkena gigitan ular weling, makan korban hanya punya waktu untuk berjalan lima langkah sebelum meninggal.

Taksonomi

Berikut ini adalah klasifikasi ilmiah dari ular weling:

  • Kingdom: Animalia
  • Phylum: Chordata
  • Subphylum: Vertebrata
  • Class: Reptilia
  • Ordo: Squamata
  • Subordo: Serpentes
  • Famili: Elapidae
  • Genus: Bungarus
  • Spesies: Bungarus candidus

Morfologi

Ular weling adalah ular yang sering salah diidentifikasi karena bentuknya yang ramping dengan kepala kecil. Banyak orang mengira kalau ular weling tidak berbahaya.

Ular weling adalah ular yang ramping dengan panjang 1 sampai 1,5 meter saja.

Corak pada tubuhnya adalah garis-garis hitam kebiruan diselingi area berwarna putih kekuningan di sepanjang tubuhnya. Pada bagian bawah tubuhnya, ular weling berwarna putih.

Baca juga: 4 Perbedaan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa

Perilaku predasi

Ular weling adalah predator yang aktif di malam hari. Ia biasa bergerak lambat ketika mengintai musuhnya, kemudian menyerang dengan cepat.

Ular weling sangat berbahaya karena kekuatan bisanya 15 kali lebih kuat dibandingkan ular kobra.

Sebelumnya telah disebutkan bahwa ular ini mendapatkan julukan ular lima langkah. Namun faktanya, orang yang tergigit ular weling akan meninggal dalam waktu sekitar 12 jam jika tidak dirawat.

Gigitan ular weling tidak sakit. Ini terkadang membuat orang lengah dan tidak sadar bahwa bisanya telah masuk ke dalam tubuh korban.

Hal ini memberikan waktu untuk bisa menyebar ke seluruh tubuh.

Bisa ular weling bersifat neurotoksin atau menyerang sistem saraf. Korban akan mengalami mual, muntah, sakit kepala, sakit perut, pusing, dan diare.

Pada kondisi yang sudah parah, korban mungkin mengalami kejang dan paralisis karena saraf telah berhenti bekerja.

Baca juga: Ular Tanah, Salah Satu Ular Berbisa yang Banyak Masuk Rumah

Cara berkembang biak

Ular weling berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur.

Sekali bertelur, ular weling betina akan menghasilkan hingga 10 telur. Telur-telur ini umumnya akan menetas pada musim panas.

Sejak ular menetas, ular tersebut sudah memiliki bisa di dalam tubuhnya dan siap untuk menyerang mangsanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com