Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2022, 17:43 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Udara di sekitar penuh dengan air dalam bentuk gas yang disebut uap air. 

Ketika udara di dekat tanah menghangat, ia mulai naik dan membawa uap air bersamanya.

Udara mulai mendingin saat naik lebih tinggi ke langit, menyebabkan uap air mengembun dan menjadi debu atmosfer. 

Tetesan air yang dihasilkan dan kristal es bergabung yang membentuk awan.

Awan berwarna putih, tetapi kenapa gelap saat mendung?

Tidak seperti partikel atmosfer yang menyebarkan lebih banyak cahaya biru daripada warna lain, partikel awan kecil sama-sama menyebarkan semua warna cahaya, yang bersama-sama membentuk cahaya putih.

Baca juga: Astronom Deteksi Awan Debu 330 Tahun Cahaya

Namun, awan mendung justru berwarna gelap atau abu-abu. Dilansir dari Live Science, awan mendung berwarna gelap karena ketebalan atau tingginya.

Artinya, awan menjadi lebih tebal dan lebih padat karena mengumpulkan lebih banyak tetesan air dan kristal es.

Semakin tebal, semakin banyak cahaya yang dihamburkan sehingga menghasilkan lebih sedikit cahaya yang menembusnya.

Partikel di bagian bawah awan hujan tidak memiliki banyak cahaya untuk disebarkan ke mata sehingga dasarnya tampak gelap saat dilihat dari bawah.

Efek ini menjadi lebih jelas ketika semakin besar tetesan air, tepat sebelum hujan jatuh dari langit, karena awan menjadi lebih efisien dalam menyerap cahaya, alih-alih menyebarkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com