Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Erupsi Efusif Gunung Merapi, Ini Peta Bahaya Luncuran Awan Panas Guguran

Kompas.com - 12/01/2022, 17:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terhitung sejak 4 Januari 2021 hingga 12 Januari 2022, artinya sudah lebih dari setahun lamanya, Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif. 

Erupsi efusif adalah erupsi dengan tekanan yang kecil, sehingga hanya berupa lelehan yang berangsur keluar atau proses keluarnya magma terjadi dengan cara meleleh.

Aktivitas erupsi efusif berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas, dan guguran lava.

Baca juga: Ada Tren Kenaikan Suhu Udara di Sekitar Merapi, Rencana Mitigasi Harus Disiapkan

Erupsi efusif terjadi karena magma di dalamnya bersifat basa dan memiliki kandungan gas yang sedikit.

Erupsi tipe ini dikatakan tidak menghasilkan ledakann yang dahsyat, tetapi cukup membuat masyarakat khawatir.

Informasi terkini atau update tentang pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi ini disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BBPTKG) melalui akun Instagramnya @bpptkg pada Selasa (11/1/2022).

Keresahan akan erupsi efusif Gunung Merapi yang sudah sampai setahun ini juga disampaikan oleh salah satu netizen yang ternyata warga disekitar Gunung Merapi.

"4 Januari 2021- 4 Januari 2022, sudah lebih dari setahun Merapi dalam fase erupsi efusif dg luncuran-luncuran material vulkanik jarak pendek sepanjang hari. Sbg warga Merapi, ini menadi fase erupsi efusif terlama yg pernah ku alami. Semoga Merapi tetap aman terkendali," tulis akun @dh44nu_nrd mengomentari update informasi tersebut.

Aktivitas Gunung Merapi 31 Desember 2021- 6 Januari 2022

BPPTKG selalu melaporkan perkembangan atau aktivitas mingguan Gunung Merapi yang telah berstatus level Siaga sejak 5 November 2020 ini.

Namun, untuk pekan ini BPPTKG belum mengeluarkan laporan hasil analisisnya. Akan tetapi, ada gambaran laporan aktivitas Merapi pada sepekan kemarin.

Dalam sepekan lalu, aktivitas kegempaan Gunung Merapi tercatat ada sebanyak 31 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 135 kali gempa Fase Banyak (MP), 1029 kali gempa Guguran (RF), 38 kali gempa Hembusan (DG), dan 4 kali gempa tektonik (TT).

Dengan begitu, intensitas kegempaan pada minggu kemarin masih cukup tinggi.

Adapun, pada tanggal 1 Januari 2022, terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 0,1 mm/jam selama 40 menit di Pos Kaliurang, tetapi tidak ada laporan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Baca juga: Viral Foto Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Apa Itu Meteor dan Hujan Meteor?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com