Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Astronom Sebut Jenis Fireball

Kompas.com - 31/05/2021, 09:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Foto viral kilatan cahaya yang diduga meteor jatuh di puncak Gunung Merapi, Yogyakarta ramai diperbincangkan oleh netizen.

Foto ini viral setelah diunggah pertama kali oleh akun instagram @Gunarto_Song dan telah direpost oleh banyak akun lainnya. Foto tersebut diketahui dipotret pada Kamis malam, 27 Mei 2021.

Untuk mendapatkan potret tersebut, @Gunarto_Song tak sengaja merekamnya ketika tengah melakukan pemotretan 'long exposure' Gunung Merapi dan tiba-tiba muncul cahaya berkelebat berwarna kehijauan yang menjulang vertikal ke langit sekitar pukul 23.00 WIB pada malam itu.

Baca juga: 7 Fakta Viral Meteor Jatuh di Gunung Merapi, Tak Berkaitan dengan Gerhana Bulan Total

Mengenai peristiwa tersebut, Astronom Amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengungkapkan hasil analisanya tentang benda langit yang diduga meteor itu.

Ia menegaskan, bahwa benar telah terdeteksi sebuah meteor-terang (fireball) yang seakan-akan menumbuk puncak Gunung Merapi. Peristiwa tersebut terdeteksi pada Kamis 27 Mei 2021 pukul 23:01 WIB.

Terdapat dua dokumentasi berbeda untuk peristiwa tersebut, satu berupa citra/foto bertipe kecepatan rana sangat lambat (long exposure). Sementara satunya lagi berupa rekaman CCTV beresolusi rendah.

"Berdasarkan dua dokumentasi tersebut dan dengan memperhitungkan fitur-fitur khas di sekitar puncak Gunung Merapi, maka untuk sementara ini saya menyimpulkan meteor-terang tersebut berkedudukan di atas Laut Jawa sebelah selatan Kepulauan Karimunjawa," kata Marufin kepada Kompas.com, Sabtu (29/5/2021).

Tepatnya, berjarak 150 hingga 160 km di sebelah utara-barat laut dari kedua titik yang mendokumentasikan fenomena tersebut.

Meteor-terang tersebut memang seakan-akan menumbuk puncak Merapi, karena berada di dalam garis pandang di antara titik pengamatan menuju ke posisi meteor.

Perhitungan menunjukkan pada kedua lokasi tersebut, meteor-terang terekam pada altitude 16 - 17 derajat.

"Analisis saya lebih lanjut juga memperlihatkan, bahwa meteor-terang ini sama sekali tak berhubungan dengan salah satu hujan meteor sebagaimana dipaparkan LAPAN," ujarnya.

Pada saat kejadian, baik sumber hujan meteor Eta Aquarids maupun Arietids belum terbit atau masih di bawah horizon untuk titik lokasi sekitar Gunung Merapi.

Sehingga, mustahil untuk bisa menjadi sumber dari meteor-terang yang terekam dari sekitar Gunung Merapi.

Baca juga: Foto Kilatan Cahaya di Puncak Gunung Merapi dari Hujan Meteor, Ini Kata LAPAN

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com