Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parasit Dapat Menempel pada Mikroplastik di Laut dan Berpotensi Menginfeksi Manusia

Kompas.com - 01/05/2022, 15:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi terbaru menunjukkan bahwa parasit kecil bisa menempel pada mikroplastik yang mengambang di laut, lalu hinggap di manusia. Akibatnya, seseorang yang terpapar berisiko terinfeksi oleh parasit tersebut.

Untuk diketahui, mikroplastik adalah partikel plastik atau fiber yang berukuran kurang dari 5 mm. Umumnya, mikroplastik jenis Polyethylene microbeads digunakan sebagai produk kecantikan.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature pada 26 April 2022, peneliti menganalisis tiga jenis kuman di antaranya Toxoplasma gondii, Giardia, dan Cryptosporidium.

Mereka juga melakukan serangkaian percobaan laboratorium, di mana tiga jenis kuman itu dipaparkan ke mikroplastik yang sudah terendam di air laut.

Baca juga: Pertama Kalinya, Mikroplastik Ditemukan di Organ Paru-paru Manusia

Berdasarkan studinya, ketiganya disebut dapat menumpang di mikroplastik yang berada di laut. Toxoplasma gondii biasanya menginfeksi hewan berdarah panas seperti mamalia laut, dan juga manusia.

Pada manusia, parasit dapat menyebabkan kista yang berada di kerangka, otak, serta mata. Sementara Giardia dan Cryptosporidium sama-sama bisa mengganggu sistem pencernaan.

"Pada manusia, Cryptosporidium dan Giardia spp menyebabkan penyakit gastrointestinal (sistem penceranaan) yang dapat mematikan pada anak kecil, dan individu dengan gangguan sistem imun," tulis peneliti dalam studinya.

Ketiga kuman tersebut juga ditemukan menempel pada mikroplastik dalam percobaan laboratorium, meskipun lebih banyak parasit yang melekat pada mikrofiber poliester dibandingkan microbeads polietilen.

Kendati kasus penyebaran parasit melalui mikroplastik di laut pada manusia belum ditemukan, para peneliti meyakini bahwa studinya yang pertama kali menunjukkan adanya potensi penularan tersebut.

Penularannya, lanjut mereka, mungkin terjadi di antara hewan bawah laut. Di samping itu, tim mengkhawatirkan dampaknya pada kesehatan hewan dan manusia, lantaran ikan serta kerang sering kali membawa mikroplastik di tubuhnya.

"Sangat mudah bagi orang-orang untuk mengabaikan masalah plastik sebagai sesuatu yang tidak penting bagi mereka," ujar ahli penyakit menular di University of California, Davis, Karen Shapiro dilansir dari Science Alert, Sabtu (30/4/2022).

"Begitu Anda mulai berbicara tentang penyakit dan kesehatan, ada lebih banyak upaya yang bisa dilakukan untuk melakukan perubahan," sambungnya.

Baca juga: Mikroplastik Ditemukan Beredar di Darah Manusia, Studi Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com