Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2022, 19:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - COVID-19 maupun SARS disebabkan oleh virus corona. 

Virus penyebab SARS dikenal sebagai SARS-CoV, sedangkan virus penyebab COVID-19 dikenal sebagai SARS-CoV-2. 

Meskipun namanya mirip, ada beberapa perbedaan antara virus corona yang menyebabkan COVID-19 dan SARS. 

Perbedaan COVID-19 dan SARS

Dilansir dari Healthline, COVID-19 dan SARS serupa dalam banyak hal. 

Misalnya, keduanya adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus dan

ditularkan melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika seseorang batuk atau bersin atau melalui kontak dengan benda atau permukaan yang mengandung virus.

Baca juga: Mudik Lebaran 2022: Tips Satgas Covid-19 Cegah Penularan Virus Corona Saat Silaturahmi

Namun, kedua penyakit dan virus yang menyebabkannya juga berbeda dalam beberapa hal penting.

Salah satunya adalah penularan. SARS-CoV-2 tampaknya menularlebih mudah dibandingkan SARS-CoV. 

Mungkin SARS-CoV-2 memiliki jumlah virus, atau viral load, yang paling tinggi.

Ini berbeda dengan SARS, yang memiliki viral load mencapai puncaknya jauh di kemudian hari.

Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa orang dengan COVID-19 mungkin menularkan virus lebih awal, saat gejalanya berkembang, tetapi sebelum mulai memburuk.

Cara penularan COVID-19

Dilansir dari WHO, bukti saat ini menunjukkan bahwa COVID-19 menyebar antarmanusia secara langsung, tidak langsung (melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi), dan kontak erat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi mulut dan hidung.

Baca juga: Penurunan Testing Covid-19 Membuat Dunia Semakin Buta, Ini Kata WHO

Sekresi ini meliputi air liur, sekresi pernapasan, atau droplet (percikan) sekresi. 

Sekresi dikeluarkan dari mulut atau hidung, misalnya ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi. 

Orang-orang yang berada dalam jarak dekat (1 meter) dengan orang yang terinfeksi dapat terpapar COVID-19 ketika percikan infeksius masuk ke mulut, hidung, atau mata mereka.

Kemudian, seseorang dengan virus di hidung dan tenggorokan dapat meninggalkan droplet yang dapat menginfeksi benda dan permukaan (disebut fomit) ketika mereka bersin, batuk, atau menyentuh permukaan. 

Dengan menyentuh benda atau permukaan, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka sebelum membersihkan tangan, orang lain dapat terinfeksi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com