Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Status Pandemi Covid-19 Belum Jadi Endemi | Vaksin Baru Valneva | Astronot China Kembali ke Bumi | Gempa Papua |

Kompas.com - 19/04/2022, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa status pandemi Covid-19 belum akan diubah menjadi endemi. Informasi ini menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Senin (18/4/2022).

Menurut Direktur Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Dr Michael Ryan, virus corona masih dapat memicu wabah besar di seluruh dunia.

Selain itu, menurutnya mengenai Covid-19 yang saat ini dianggap telah mereda adalah kekeliruan, apalagi jia dsebut status endemi diartikan sebagai akhir dari penularan virus.

Informasi menarik lain yang menjadi berita populer Sains sepanjang Senin kemarin, adalah mengenai vaksin baru Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Perancis, Valneva.

Vaksin baru Valneva menjadi vaksin Covid-19 keenam yang disetujui regulator obat di Inggris, untuk digunakan dalam program vaksinasi.

Kabar dari antariksa juga menjadi salah satu artikel populer Sains. Tiga astronot China berhasil kembali ke Bumi setelah menjalankan misi luar angkasa selama enam bulan di modul inti Tianhe.

Ketiga astronot yang tergabung dalam misi Shenzhou 13 itu antara lain Zhai Zhigang, Ye Guangfu, serta Wang Yaping.

Para taikonaut, sebutan untuk astronot China, menuju Bumi pada Jumat (15/4/2022) sebelum pukul 22.00 waktu China, 9 jam setelah berangkat dari modul inti Tianhe dari stasiun ruang angkasa Tiangong.

Gempa tektonik mengguncang beberapa wilayah Indonesia Biak dan Serui, Papua, pada Minggu (17/4/2022) pukul 12.49 WIB, juga menjadi salah satu berita populer Sains yang banyak dibaca.

Berikut beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Senin (18/4/2022) hingga Selasa (19/4/2022) pagi.

Status pandemi Covid-19 belum jadi endemi

WHO mengatakan bahwa status pandemi Covid-19 saat ini, belum bisa diubah menjadi endemi. Dalam kegiatan tanya jawab dengan media terkait status pandemi Covid-19, Ryan mengatakan virus corona belum masuk ke pola penyakit musiman atau jenis penularan apa pun.

Ia juga menegaskan bahwa virus SARS-CoV-2 yang sudah memiliki banyak varian ini, tetap mampu menyebabkan wabah penyakit besar.

"Jangan beranggapan bahwa endemik sama saja sudah selesai, ringan atau bukan sebuah masalah. Itu sama sekali tidak," ungkap Ryan.

Tuberkulosis dan malaria, misalnya, kata Ryan, sebagai penyakit endemik, keduanya masih membunuh jutaan orang per tahun. Artinya, meski Covid-19 menjadi penyakit endemik, penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini akan tetap membahayakan bagi masyarakat.

Pada pekan lalu, WHO mencatat jumlah kematian Covid-19 terendah sejak pandemi pada awal 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com