Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2022, 14:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Santan banyak digunakan dalam hidangan Indonesia.

Selain menambah aroma yang wangi, santan juga memberikan rasa gurih yang khas.

Namun, tak sedikit yang memilih untuk membatasi konsumsi santan karena ia mengandung banyak lemak, termasuk lemak jenuh.

Lemak jenuh dianggap buruk bagi kesehatan karena dapat meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit jantung. 

Namun, apakah lemak jenuh dalam kelapa buruk bagi kesehatan masih diperdebatkan.

Kandungan nutrisi santan kelapa

Dilansir dari Live Strong, secara umum, 100 gram santan kelapa mengandung 18 persen dari kebutuhan harian zat besi, 11 persen dari kebutuhan harian magnesium, 33 persen dari kebutuhan mangan, 8 persen dari kebutuhan fosfor, 5 persen dari kebutuhan kalium, dan 5 persen dari kebutuhan zinc.

Baca juga: Awas, Terlalu Banyak Makan Santan Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan

Santan juga mengandung sejumlah kecil (antara 1 hingga 4 persen) nutrisi lain, seperti kalsium, vitamin B kompleks, vitamin C, dan kolin.

Kemudian, terdapat 2 gram protein, 2,8 gram karbohidrat, dan 21,3 gram lemak dalam setiap 100 gram santan. Sebagian besar lemak ini (18,9 gram) adalah lemak jenuh.

Kandungan lemak dalam santan

Kebanyakan orang dengan kebutuhan 2.000 kalori hanya boleh mengonsumsi 65 gram lemak setiap hari dan tidak lebih dari 20 gramnya berasal dari lemak jenuh.

Ini berarti sepertiga dari kebutuhan harian akan lemak bisa berasal dari satu porsi atau 100 gram santan.

Di samping itu, kandungan lemak jenuh yang tinggi dari santan juga telah memenuhi batas harian untuk jenis lemak jenuh.

Baca juga: Manfaat Santan, Menurunkan Berat Badan dan Cegah Penyakit Jantung

The American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar lemak jenuh dihindari jika khawatir dapat meningkatkan kolesterol, yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung. 

Namun, menurut The Coconut Palm Research and Development Perspectives, berbagai penelitian tidak sepakat dan mengatakan bahwa kandungan lemak kelapa netral untuk kesehatan.

Sebuah studi tahun 2016 di European Journal of Nutrition menunjukkan, santan kelapa tidak memengaruhi trigliserida, kolesterol, atau penanda risiko kardiometabolik lainnya. 

Santan dan lemak jenuh

Alasan mengapa kandungan lemak kelapa menyebabkan perdebatan adalah jenis lemak jenuh yang dikandungnya. 

Kelapa memiliki campuran asam lemak jenuh rantai panjang dan rantai pendek, namun sebagian besar merupakan asam lemak rantai sedang. 

Tidak seperti lemak jenuh lainnya, asam lemak rantai sedang dapat bermanfaat bagi jantung, tetapi penelitian terkait hal ini seringkali bertentangan.

Baca juga: 5 Manfaat Kacang Hijau, Menurunkan Kolesterol hingga Tekanan Darah

Santan dan kolesterol

Karena ada begitu banyak ketidaksepakatan tentang apakah lemak dalam kelapa dapat meningkatkan kolesterol, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi produk kelapa dalam jumlah sedang. 

Jika ingin mengonsumsi santan dalam jumlah besar, pastikan bahwa makanan lainnya mengandung lemak tak jenuh ganda, yang baik untuk jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com