Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2022, 14:00 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kekebalan tubuh anak tidak sama dengan kekebalan tubuh orang dewasa. Anak-anak lebih sering mengalami infeksi daripada orang dewasa.

Perlindungan terpenting pertama untuk kekebalan tubuh anak adalah antibodi yang ditransfer dari plasenta ibu kepada janin.

Meskipun sistem kekebalan tubuh bawaan dan adaptif anak-anak matang, mereka masih berisiko tinggi mengalami infeksi dan lebih rentan terhadap patogen dibandingkan orang dewasa. Patogen yang dapat menginfeksi anak-anak antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kekebalan tubuh anak meliputi gizi yang diberikan, pola makan dan asupan zat gizi mikro, istirahat cukup, status vaksinasi, faktor genetik penyakit tertentu, gaya hidup, paparan asap rokok, hingga infeksi mikro organisme.

Baca juga: Apa Saja Manfaat Madu untuk Menjaga Sistem Imunitas Tubuh?

Medical Lead Bayer Consumer Health dr. Riana Nirmala Wijaya menjelaskan, vitamin C menjadi salah satu perlindungan esensial untuk anak-anak.

Vitamin C merupakan zat gizi esensial, membantu penyembuhan luka, pertumbuhan, fungsi kekebalan tubuh, dan penyerapan besi non heme,” ujar Riana dalam acara peluncuran Redoxon Kids, Senin (4/4/2022).

Lantas, amankah vitamin C dikonsumsi setiap hari?

Riana menuturkan, vitamin C larut dalam air dan tidak disimpan dalam tubuh.

“Jika kita mengonsumsi lebih banyak daripada yang dibutuhkan tubuh, vitamin ini akan dikeluarkan melalui buang air kecil atau urin,” kata dia.

Menurut beberapa penelitian, suplementasi vitamin C secara klinis terbukti aman untuk penggunaan jangka panjang.

Baca juga: Bantu Meningkatkan Imunitas, Ini 4 Bahan Herbal yang Cocok Dicampur Madu

Riana menyampaikan, anak-aak kerap menerima asupan vitamin dan mineral esensial yang tidak didapatkan dalam jumlah cukup melalui pola makannya, sehingga membutuhkan suplemen vitamin C.

“Alasan asupan yang kurang mencukupi ini adalah vitamin C tidak diproduksi secara endogen dalam tubuh manusia dan karena itu merupakan komponen makanan esensial,” tuturnya.

Selain itu, pola makan tidak berisi cukup buah dan sayuran, berbagai penyakit, serta paparan terhadap polutan dan asap rokok. Tingkat vitamin C terbukti lebih rendah pada anak yang hidup di lingkungan perokok.

Baca juga: Puasa Tanpa Sahur, Begini Dampaknya pada Tubuh

Rentang kebutuhan asupan vitamin C per hari berdasarkan usia sebagai berikut:

  • Usia 0-12 bulan, membutuhkan vitamin C sebanyak 40-50 mg/hari
  • Usia 1-3 tahun, membutuhkan vitamin C sebanyak 40-400 mg/hari
  • Usia 4-8 tahun, membutuhkan vitamin C sebanyak 45-650 mg/hari
  • Usia 9-13 tahun, membutuhkan vitamin C sebanyak 50/75-1200 mg/hari
  • Usia 14-18 tahun, membutuhkan vitamin C sebanyak 90-1800 mg/hari
  • Usia 19 tahun ke atas, membutuhkan vitamin C sebanyak 90-2000 mg/hari
  • Ibu hamil dan menyusui, membutuhkan vitamin C sebanyak 85-2000 mg/hari

Adapun pemberian suplemen vitamin C sebaiknya tidak saat perut kosong, atau diberikan setelah makan.

Defisiensi vitamin C

Terdapat beberapa manfaat vitamin C untuk tubuh, sebagai berikut:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com