Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Es Akan Lebih Sering Terjadi dan Berukuran Makin Besar, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 29/03/2022, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

KOMPAS.com - Para ahli mengungkapkan bahwa fenomena hujan es semakin sering terjadi, bahkan butiran es juga semakin besar karena dampak perubahan iklim.

Dikutip dari BBC Indonesia, Senin (28/3/2022), hujan es yang pernah melanda Leicestershire, Inggris, berukuran bola golf tiba-tiba turun dari langit pada 21 Juli 2021 lalu. Akibat hujan es ekstrem tersebut, kaca-kaca mobil pecah dan merusak berbagai benda.

Meskipun badai es memiliki tingkat keparahan yang tidak biasa, namun lebih ringan dibandingkan badai es yang melanda Calgary di Kanada pada Juni 2020 silam.

Hujan es seukuran bola tenis yang terjadi pada saat itu menyebabkan kerusakan, setidaknya merusak 70.000 rumah dan kendaraan.

Badai es yang menyebabkan fenomena hujan es tersebut terjadi selama 20 menit, disebut sebagai salah satu peristiwa cuaca paling merugikan di Kanada.

Perubahan iklim telah mengubah pola hujan es di planet ini. Bahkan di Texas, Colorado, dan Alabama, rekor hujan es terbesar telah dipecahkan dalam tiga tahun terakhir, dengan ukuran butiran es mencapai 16 cm.

Sementara itu, hujan es raksasa dengan diameter lebih dari 10 cm, selama ini sangat jarang.

Baca juga: Hujan Es Terbesar dan Paling Mematikan di Dunia, Tewaskan Ratusan Jiwa

Hujan es semakin sering terjadi

Julian Brimelow, spesialis ilmu fisika di Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada mengatakan badai destruktif yang menghasilkan hujan es dengan diameter lebih dari 25 mm, setidaknya membutuhkan serangkaian kondisi tertentu.

 

Brimelow yang juga telah mempelajari bagaimana perubahan iklim mempengaruhi terbentuknya hujan es ini menjelaskan bahwa hujan es dengan ukuran sebesar itu, membutuhkan kelembaban yang cukup dan aliran udara ke atas yang kuat.

Faktor pemicunya biasanya karena cuaca. Itulah sebabnya, badai es yang serius biasanya terbatas pada wilayah tertentu di Amerika Serikat, seperti di Great Plains atau di Gold Coast Australia.

Biasanya, lokasi-lokasi tersebut sangat rentan terhadap jenis badai petir yang dikenal sebagai supercells.

Badai tersebut dapat menghasilkan hujan es yang sangat besar karena adanya perputaran kuat dan pembentukan badai petir.

Kendati demikian, perubahan iklim telah mengubah suhu atmosfer Bumi, demikian juga jumlah uap air di udara, yang kemudian menjadi salah satu penyebab semakin seringnya fenomena hujan es terjadi di planet ini.

Baca juga: Hari Ini Yogyakarta Diterpa Hujan Es dan Hujan Angin, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com