Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Pernapasan Kodok untuk Hidup di Dua Alam

Kompas.com - 23/03/2022, 17:45 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comKodok adalah hewan amfibi yang bisa hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Kondisi ini membuat kodok memiliki sistem pernapasan yang unik dan berbeda dengan hewan lainnya.

Sistem pernapasan kodok

Kodok bernapas dengan 2 organ, yaitu kulit dan paru-paru. Namun, ketika masih berbentuk kecebong, kodok bernapas dengan insang. Ini menunjukkan bahwa proses metamorfosis pada kodok benar-benar terjadi tidak hanya dari luar, namun juga dari dalam.

Pada fase kecebong

Selama menjadi kecebong, kecebong bernapas menggunakan insang dan hidup sepenuhnya di air. Setelah berumur 9 hari, kecebong akan perlahan berubah menjadi kodok dewasa. Saat terjadi proses ini, insang kodok terus menyusut hingga sepenuhnya hilang.

Pada fase kodok

Kodok dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Paru-paru akan berfungsi sebagaimana hewan yang hidup di darat lainnya.

Mereka akan menghirup udara melalui lubang hidung dan menuju ke paru-paru. Perbedaan kodok dengan hewan lain adalah kodok tidak memiliki diafragma dan tulang rusuk yang membantu paru-paru untuk mengembang dan mengempis ketika bernapas.

Lubang hidung kodok langsung terhubung ke rongga mulut kodok. Untuk menyediakan ruang yang cukup untuk udara yang dihirup, kodok menurunkan dasar mulutnya yang menyebabkan tenggorokannya terlihat menggembung. Ketika ini terjadi, udara dapat memasuki rongga mulut kodok.

Setelah udara masuk, lubang hidung kodok akan menutup. Udara akan masuk ke dalam paru-paru dengan kontraksi dari dasar mulut kodok.

Baca juga: Apa Perbedaan Katak dan Kodok?

Untuk mengeluarkan karbon dioksida, dasar mulut akan kembali mengembang, setelah itu lubang hidung akan kembali terbuka dan membuang karbon dioksida sisa pernapasan.

Organ pernapasan kodok yang kedua adalah kulitnya. Kulit kodok berfungsi untuk bernapas ketika kodok berada di air. Kulit kodok merupakan selapis tipis membran yang mampu menangkap udara dari lingkungan sekitar dan langsung masuk ke dalam pembuluh darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com