KOMPAS.com - Banyak orang yang ingin mengalami kehamilan kembar. Orang banyak berpikir bahwa hamil kembar itu menggemaskan. Namun, ada risiko kehamilan kembar yang banyak tidak diketahui banyak orang. Risiko komplikasi yang menghantui lebih berat dibandingkan kehamilan tunggal.
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, kehamilan kembar memiliki banyak risiko yang harus menjadi perhatian. Simak penjelasan berikut ini.
Lebih dari 60 persen kehamilan kembar akan lahir secara prematur atau kurang dari 37 minggu. Semakin banyak jumlah anak di dalam kandungan, maka risiko lahir prematur akan semakin tinggi.
Bayi yang lahir secara prematur berisiko karena organ-organnya belum mampu berfungsi secara sempurna. Bayi prematur biasanya lahir dengan berat badan yang rendah, atau di bawah 2,5 kilogram.
Hal ini membuat mereka membutuhkan bantuan alat untuk bertahan hidup dan perlu dirawat di neonatal intensive care unit (NICU) selama beberapa saat. Alat bantu dibutuhkan untuk menopang fungsi napas, makan, dan agar tetap hangat.
Hipertensi gestasional lebih banyak menyerang wanita yang hamil kembar hingga dua kali lipat dibandingkan wanita dengan kehamilan tunggal. Kondisi ini berbahaya karena bisa memicu pelepasan plasenta dini dan preeklampsia.
Diabetes gestasional adalah kondisi diabetes yang muncul ketika hamil tanpa riwayat diabetes sebelumnya. Ibu dengan kehamilan kembar dua kali lipat berisiko mengalami kondisi ini.
Baca juga: Cara Mendapatkan Anak Kembar dan Faktor yang Memengaruhi
Hiperemesis gravidarum adalah morning sickness atau mual berlebih pada ibu hamil. Kondisi ini berbahaya karena bisa menyebabkan ibu hamil kehilangan berat badan secara drastis. Jika kehilangan berat badan lebih dari 5%, maka ibu hamil harus dirawat di rumah sakit.
Kasus cacat lahir atau kongenital lebih tinggi pada kasus kehamilan kembar. Abnormalitas yang sering ditemukan adalah spina bifida dan kelainan jantung dan saluran pencernaan.
Risiko keguguran pada kehamilan kembar sangat tinggi, baik di trimester pertama maupun trimester ketiga. Terkadang ditemukan pula kasus janin yang meninggal hanya 1 dan yang lainnya hidup.
Ibu hamil kembar yang melahirkan berisiko tinggi mengalami perdarahan. Hal ini disebabkan luasnya area plasenta dan menyebabkan rahim membesar terlalu banyak.
Kehamilan kembar memang membawa banyak kebahagiaan bagi pasangan. Namun, pastikan Anda memeriksakan kondisi Anda secara rutin untuk mencegah komplikasi yang mungkin muncul selama kehamilan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.