Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termasuk Penyakit Langka, Bagaimana Pengobatan Hipertensi Paru pada Anak? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 11/03/2022, 11:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hipertensi paru atau pulmonary hypertension, masih belum diketahui oleh banyak orang, padahal penyakit ini bisa dialami sejak masa kanak-kanak.

Kendati hipertensi paru pada anak maupun dewasa jarang ditemukan, jika tidak segera dilakukan perawatan medis bisa berisiko tinggi memicu komplikasi klinis termasuk penyakit jantung dan pernapasan.

Untuk diketahui, hipertensi paru adalah kelainan patofisiologi pada pembuluh darah paru-paru seseorang.

Baca juga: 7 Tanda Paru-paru Tidak Sehat, Sesak Napas hingga Batuk Kronis

Dijelaskan Pakar Kardiologi Anak Rumah Sakit Adam Malik Medan, dr Rizky Adriansyah, M.Ked (Ped), Sp.A (K), hipertensi paru terjadi saat tekanan darah di pembuluh paru meningkat hingga lebih dari 25 mmHg.

"Gejala hipertensi paru pada anak penting untuk dikenali sedini mungkin. Meskipun tidak spesifik, namun gejala hipertensi paru meliputi sesak saat beraktivitas, mudah lelah, lemas, nyeri dada, pusing, dan kadang disertai batuk," ujar Rizky dalam webinar Kenali Gejala Hipertensi Paru pada Anak dan Cara Penanganannya, Kamis (10/3/2022).

Gejala lainnya juga meliputi hemoptisis atau batuk berdarah dari saluran pernapasan, sindrom ortner atau suara serak dari pita suara, dan aritmia atau gangguan irama jantung, namun biasanya jarang terjadi.

Berdasarkan Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Hipertensi Pulmonal Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia tahun 2021, prevalensi penyakit tersebut di seluruh dunia setidaknya 20 sampai 70 juta pasien dari total sekitar 7,7 miliar populasi dunia.

Meski begitu, hipertensi paru menjadi salah satu tantangan dalam bidang kesehatan lantaran bisa menyebabkan kefatalan bagi pasien terlebih jika terlambat ditangani.

"Penyebabnya (hipertensi paru) sangat bervariasi, kalau kita lihat di buku-buku disebutkan ada yang tidak diketahui," imbuhnya.

Adapun untuk diagnosis penyakit hipertensi paru, Pakar Kardiologi Anak dan Penyakit Jantung Bawaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K), menyampaikan diperlukan pemeriksaan secara klinik sebelum menangani pasien.

Beberapa diagnosis yang diperlukan melalui kateterisasi jantung kanan, dengan mengukur tekanan di arteri pulmonal dan jantung kanan anak dengan kateter yang dimasukkan ke pembuluh darah di paha yang diteruskan ke jantung.

"Diagnosis penyakit hipertensi paru pada anak pada umumnya dilakukan melalui anamnesis atau pemeriksaan riwayat secara rinci, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, serta skrining dengan elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiografi," jelas Radityo.

Berbagai pemeriksaan tambahan lainnya juga dapat dilakukan, misalnya dengan foto toraks maupun pencitraan CT scan toraks.

Baca juga: Cegah Kematian, Ini Daftar Obat dan Cara Mengendalikan Hipertensi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com