Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Emfisema, Penyakit Pembesaran Kantung Udara di Paru-Paru

Kompas.com - 24/08/2021, 12:31 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comEmfisema adalah kondisi paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas atau napas menjadi pendek. Kantung udara di paru-paru rusak sehingga dinding kantung udara menjadi rapuh dan robek. Hal ini menyebabkan pembesaran kantung udara di paru-paru.

Efek yang timbul adalah menurunkan luas permukaan kantung udara atau alveolus sebagai tempat pertukaran udara. Ini akan membuat oksigen yang masuk ke dalam pembuluh darah menjadi lebih sedikit.

Selain itu, alveolus yang rusak tidak bisa bekerja dengan optimal. Sehingga, karbon dioksida terperangkap di dalam alveolus. Ini akan menyebabkan tidak ada ruang yang cukup untuk oksigen masuk ke dalamnya.

Sebagian besar orang yang memiliki emfisema adalah orang yang memiliki bronkitis kronis. Bronkitis kronis adalah radang yang terjadi pada tuba atau saluran yang membawa udara ke alveolus. Orang yang menderita penyakit ini biasanya memiliki gejala batuk yang persisten.

Selain itu, emfisema juga biasanya merupakan bagian dari kondisi penyakit obstruktif paru kronis (COPD). Kondisi ini disebabkan oleh kebiasaan merokok. Perawatan bisa memperlambat kondisi ini namun tidak bisa menyembuhkan bagian paru-paru yang sudah rusak.

Baca juga: Mengenal Penyebab TBC, Penyakit yang Menyerang Paru

Gejala

Gejala emfisema adalah napas pendek. Biasanya orang tidak terlalu mengambil pusing gejala ini. Sebagian besar menganggap ini hanya kelelahan yang bisa dihilangkan dengan mengurangi aktivitas. Ketika seseorang mulai terganggu aktivitas hariannya, biasanya kerusakan sudah meluas dan parah.

Selain itu, gejala lainnya adalah batuk berdahak dan bersin, kecemasan, mudah lelah, hingga gangguan tidur.

Jika Anda mengalami napas pendek hingga kesulitan menaiki tangga atau bibir dan kuku jari mudah menjadi biru, segera periksakan diri ke dokter.

Penyebab

Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, berikut adalah penyebab utama emfisema:
Merokok, ini merupakan penyebab utama

Sering terpapar polusi udara dan debu, baik di jalan atau di tempat kerja
Penyakit turunan yang sangat jarang terjadi yang disebut alpha 1-antitrypsin deficiency

Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit ini, ada beberapa tes yang harus dilakukan untuk menentukan derajat penyakitnya.

  1. Spirometri, untuk mengecek kapasitas paru-paru dan derajat keparahan penyakit.
  2. Tes darah, untuk mengetes kadar oksigen dan karbon dioksida.
  3. Rontgen paru, untuk melihat kondisi paru secara umum.
  4. CT-scan paru, untuk melihat kondisi dinding kantung udara.
  5. Kultur dahak, untuk melihat apakah ada infeksi akibat bakteri atau virus.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Perokok Pasif Juga Berisiko Terkena Kanker Paru

Pengobatan

Beberapa upaya pengobatan yang bisa diberikan kepada pasien, antara lain:

  • Rehabilitasi fungsi paru, seperti latihan napas dan olahraga tertentu untuk meningkatkan kapasitas paru
  • Antibiotik, jika ditemukan infeksi bakteri
  • Berhenti merokok dan menghindari kondisi yang membuat pasien terpapar asap dan polutan udara lainnya
  • Obat-obatan bronkodilator yang berfungsi membesarkan saluran napas
  • Terapi oksigen
  • Nutrisi yang cukup untuk mengatasi malnutrisi dan penurunan berat badan
  • Mendapatkan vaksin influenza dan pneumokokus
  • Jika kondisi paru sudah terlampau rusak, bisa melakukan operasi untuk membuang bagian yang rusak atau transplantasi paru-paru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com