Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Lacak Jaringan Perdagangan Gading Ilegal Gunakan Penelusuran DNA

Kompas.com - 24/02/2022, 20:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Populasi Gajah Afrika telah menyusut secara drastis sebagai target perdagangan gading ilegal.

Populasi gajah Afrika menyusut dengan cepat. Dari sekitar 5 juta gajah seabad yang lalu menjadi 1,3 juta pada 1979, jumlah total gajah di Afrika sekarang diperkirakan sekitar 415.000.

Larangan tahun 1989 pada perdagangan gading komersial internasional tidak menghentikan penurunan. Setiap tahun, diperkirakan 500 metrik ton gading gajah yang diburu dikirim dari Afrika, sebagian besar ke Asia.

Berbagai pihak pun berupaya untuk melacak jaringan kriminal yang menjadi otak dari perburuan gajah ini, salah satunya adalah dengan menggunakan penelusuran DNA.

Baca juga: Ilmuwan Mulai Uji Coba Vaksin untuk Penyakit Herpes yang Sering Menyerang Gajah

Ahli biologi konservasi Samuel Wasser yang terlibat dalam studi ini pun berharap temuan akan membantu aparat penegak hukum mengungkap para pemimpin jaringan perdagangan gading ilegal.

Seperti dikutip dari Phys, Kamis (24/2/2022) ahli menggunakan pengujian genetik pada gading yang disita oleh penegak hukum.

Tim tersebut menguji lebih dari 4000 gading gajah dari 49 penyitaan berbeda yang dilakukan antara 2002 hingga 2019, di 12 negara Afrika yang berbeda.

Selain itu peneliti juga menggunakan bukti seperti catatan telepon, plat nomor, catatan keuangan, serta dokumen pengiriman untuk memetakan operasi perdagangan di seluruh benua dan lebih memahami siapa yang berada di balik kejahatan tersebut.

"Ketika Anda memiliki analisis genetik dan data lainnya. Anda akhirnya dapat mulai memahami rantai pasokan gading yang menjadi kunci untuk melawan jaringan ini," kata Louise Shelly, peneliti dari George Mason University yang tak terlibat dalam studi ini.

Baca juga: Studi: Belalai Gajah Termasuk Bagian Tubuh Hewan Paling Sensitif

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com