Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BIN Papua Abdul Haris Napoleon Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Penyebab hingga Faktor Risikonya

Kompas.com - 16/02/2022, 12:31 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Papua, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon, meninggal dunia pada Senin (14/2/2022) akibat serangan jantung. Hal itu disampaikan Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto.

“Ya (Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon meninggal dunia),” ujar Wawan seperti diberitakan Kompas.com, Senin (14/2/2022).

“(Meninggal dunia karena) serangan jantung,” imbuhnya.

Dilansir dari Antara, Selasa (15/2/2022) Kabagdukops BINDA Papua, Kolonel Infantri Rahmat Puji Susetyo, menuturkan bahwa kepala BIN Papua diduga mengalami serangan jantung saat menghadiri kegiatan di RM Horeg Sentani.

"Saat insiden terjadi saya bersama almarhum, dan langsung dibawa ke RS Dian Harapan, Waena dan meninggal pukul 18.12 WIT," ungkapnya.

Apa itu serangan jantung yang dialami Kepala BIN Papua?

Seperti dilansir dari Mayo Clinic, Rabu (16/2/2022) serangan jantung adalah gangguan jantung serius yang terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan aliran darah.

Serangan jantung juga disebut infark miokard (MI), di mana ketika jantung tidak menerima suplai darah, jaringan akan kehilangan oksigen dan mati. Kematian jaringan ini, menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung.

Baca juga: Walikota Bandung Mang Oded Meninggal, Begini Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Penyebab utama serangan jantung seperti yang dialami Kepala BIN Papua ini adalah akibat tersumbatnya pembuluh darah yang menyuplai makanan ke otot jantung atau dikenal dengan pembuluh darah koroner, sehingga serangan jantung kerap disebut sebagai sindrom koroner akut.

Sementara, sumbatan yang dapat memengaruhi kinerja jantung bisa berupa plak, sobekan dinding jantung, tumpukan lemak atau kolesterol, bekuan darah, dan sebagainya.

Gejala serangan jantung

Mengenali tanda atau peringatan serangan jantung sangat diperlukan, untuk mencegah terjadinya keadaan yang tidak diinginkan. Tanda atau peringatan serangan jantung juga bisa berbeda pada setiap orang.

Telah diketahui bahwa serangan jantung menyerang tiba-tiba, tetapi banyak orang mengalami tanda dan peringatan sebelumnya. Peringatan serangan jantung dapat berupa nyeri dada berulang atau tekanan (angina) yang dipicu oleh aktivitas sehari-hari, serta kurangnya waktu tidur.

Untuk diketahui, angina disebabkan oleh penurunan sementara aliran darah menuju jantung.

Adapun gejala serangan jantung seperti yang dialami Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon, di antaranya:

  • Muncul rasa tidak nyaman atau nyeri di dada, di lengan maupun di bawah tulang dada yang berlangsung selama beberapa menit, muncul lalu menghilang
  • Sesak napas
  • Rasa tidak nyaman menjalar ke punggung, rahang dan tenggorokan
  • Mengalami gangguan pencernaan yang mungkin terasa seperti mulas
  • Berkeringat dingin, sakit perut, muntah, atau pusing
  • Merasa lemah, cemas, kelelahan, hingga sesak napas
  • Detak jantung meningkat. 

Kepala BIN Papua Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon meninggal dunia dan diduga mengalami serangan jantung saat menghadiri kegiatan. 

Baca juga: Markis Kido Meninggal, Apakah Berolahraga Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com