Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didi Kempot Meninggal, Diduga Serangan Jantung

Kompas.com - 05/05/2020, 09:14 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia di RS Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5/2020).

Penyanyi bernama asli Dionisius Prasetyo itu sempat dibawa ke rumah sakit tersebut dalam kondisi tak sadar. Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernandez.

"Datang dalam kondisi tak sadar. Kita lakukan upaya pertolongan semaksimal mungkin, tapi akhirnya meninggal," ujar dia.

"Betul, meninggal pagi ini di RS Kasih Ibu. Sudah saya cek ke dokter jaga," ujar dia.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Didi Kempot Sempat Mengeluh Panas, Tak Enak Badan

Sementara itu, kakak kandung Didi Kempot, Lilik, mengatakan dalam wawancara Kompas TV, adiknya semalam mengeluhkan sakit dan terasa panas.

"Semalam sedang mendengarkan lagu, terus bilang, ini kok panas. Nunggu di hotel dulu. Setelah satu jam, pulang, ke dokter dulu," kata Lilik menceritakan saat-saat terakhir bersama adiknya.

Menurut Lilik, Didi Kempot tidak pernah mengeluh sakit sama sekali. Penyanyi legendaris itu juga tidak tercatat memiliki riwayat penyakit berat.

Lilik mengatakan, Didi Kempot meninggal pukul 07.30 WIB pada usia 53 tahun.

Hingga saat ini, almarhum masih di ruang jenazah.

Sejauh ini, penyebab kematian Lord Didi diduga karena serangan jantung. Hingga saat ini, kabar tersebut masih dikonfirmasi.

Baca juga: Sobat Ambyar dan Sihir Didi Kempot

Untuk diketahui, beberapa serangan jantung ada yang muncul dengan sangat cepat dan intens.

Dalam pemberitaan Kompas.com Sains edisi Rabu (20/11/2019), Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA FSCAI, FAPSIC dari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) dan Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengatakan, serangan jantung yang terjadi mendadak biasanya terjadi dalam waktu sangat singkat dan sulit tertolong.

Sebagian kecil kasus kematian jantung mendadak tidak memiliki gejala apa pun.

"Pada umumnya, kasus kematian jantung mendadak disebabkan oleh gangguan irama jantung yang mendadak korslet," imbuh dia.

Irama jantung mendadak korslet maksudnya detak jantung seseorang tiba-tiba sangat cepat, yakni bisa berdetak 150 sampai 200 kali per menit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com