Planet Neptunus dan Uranus Tidak Berwarna Sama, Ahli Jelaskan

KOMPAS.com - Dua planet paling mirip di tata surya, Planet Uranus dan Neptunus, mempunyai ukuran dan massa yang hampir sama. Keduanya memiliki komposisi dan struktur yang serupa, bahkan kecepatan rotasinya, namun ada satu perbedaan yang cukup mencolok, yakni warna.

Neptunus berwarna biru dengan terlihat badai yang berputar, sedangkan Uranus berwarna lebih pucat.

Sebuah penelitian yang diunggah ke server pracetak arXiv dan masih menunggu tinjauan sejawat menemukan bahwa struktur dari kedua planet sangat mirip, yaitu sebuah inti kecil berbatu yang dikelilingi oleh mantel air, amonia, dan es metana.

Lebih lanjut, atmosfer gas utama dari keduanya terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.

Tim peneliti menganalisis pengamatan yang terlihat dan inframerah dari dua planet untuk menghasilkan model baru dari lapisan atmosfer.

Para peneliti berhasil menemukan model yang meniru pengamatan dengan sangat baik, termasuk badai di Neptunus dan bayangan Uranus yang lebih pucat.

Baca juga: Selidiki Air di Planet Uranus dan Neptunus, Ilmuwan Pakai Cara Ini

Dalam model tersebut, Planet Neptunus dan Uranus mempunyai lapisan kabut fotokimia, yang terjadi ketika radiasi ultraviolet dari matahari memecah partikel aerosol di atmosfer dan menghasilkan partikel kabut.

Kondisi ini umum terjadi seperti yang terlihat di Venus, Bumi, Saturnus, Jupiter, hingga Pluto. Para peneliti menyebutnya sebagai lapisan aerosol-2.

Di Uranus dan Neptunus, hal inilah yang tampaknya menjadi sumber benih awan yang mengembun menjadi es metana di batas bawah dan salju turun lebih dalam ke atmosfer.

Sementara itu, di Uranus, lapisan ini tampak dua kali lebih buram dibandingkan di Neptunus, dan inilah jawaban dari perbedaan yang terlihat dari kedua planet tersebut.

“Karena partikel-partikel ini ditemukan menyerap UV, menjelaskan reflektifitas UV yang diamati Uranus lebih rendah dan juga menjelaskan mengapa planet Uranus tampaknya memiliki warna biru pucat di mata manusia daripada Neptunus,” tulis para peneliti seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (5/2/2022).

Baca juga: Jangan Lewatkan Petang Ini bisa Lihat Planet Uranus di Langit