Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu Terbaik Lakukan Vaksinasi HPV untuk Cegah Kanker Serviks?

Kompas.com - 04/02/2022, 20:15 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Ilustrasi kanker serviks. Ilustrasi kanker serviks.
KOMPAS.com - Kanker serviks atau mulut rahim merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus). Risiko terpapar virus HPV meningkat setelah seorang perempuan aktif secara seksual.

Penyakit ini tidak menular, tapi virusnya bisa menular. Pencegahan kanker serviks sedari dini dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah Dr. dr Bambang Dwipoyono, Sp.OG (K) menjelaskan, penyakit kanker ditandai dengan tidak terkontrolnya pembelahan sel (bertambah banyak) dan memiliki kemampuan menyebar (metastasis).

“Sekitar 90 persen perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual dapat tertular virus penyebab kanker serviks,” ujar Bambang dalam webinar yang diadakan RS Pondok Indah Group, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Mengenal Kanker Ovarium: Gejala, Penyebab, Jenis, hingga Stadiumnya

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi HPV?

Bambang menegaskan, vaksin bekerja paling baik diberikan untuk anak perempuan berusia 10-14 tahun, terutama di usia 12-13 tahun, yang belum aktif secara seksual.

Vaksin ini terbukti aman, meskipun beberapa orang mengalami efek samping ringan seperti nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan, yang akan menghilang dengan cepat.

Nantinya, vaksin diberikan tiga kali dalam kurun waktu selama enam bulan.

“Sampai saat ini belum ada info booster (dosis lanjutan), dianggap tiga kali pemberian vaksin HPV, cukup baik untuk memproteksi,” jelas Bambang.

Menurut dia, kemampuan tubuh menghasilkan imunitas akan lebih baik di rentang usia 10-14 dibandingkan kelompok usia lainnya.

Kendati begitu, apabila vaksinasi diberikan pada dewasa muda yang belum pernah kontak seksual, hasilnya masih cukup baik.

Vaksinasi HPV pada usia 25 tahun misalnya, yang belum kontak seksual, hasilnya cukup baik walaupun tidak sebaik umur 10-14 tahun,” tutur Bambang.

Baca juga: Deteksi Penyakit Kanker, Ilmuwan Kembangkan Tes Darah

Sementara itu, bagi orang yang telah aktif melakukan hubungan seksual, maka dapat mencegah atau mendeteksi dini penyakit kanker serviks dengan melakukan skrining secara rutin.

Skrining dapat dilakukan mulai lima tahun setelah aktif berhubungan seksual, dengan berbagai cara seperti pap smear atau tes HPV.

pap smear secara konvensional dapat diulang setidaknya dua tahun sekali, sedangkan tes HPV bisa dilakukan pengulangan tiga tahun sekali.

“Tergantung dari teknik yang dipakai, pap smear biasa atau HPV. Kalau pap smear konvensional paling tidak dua tahun sekali mengulangnya, kalau tes HPV itu paling tidak tiga tahun,” tambah Bambang.

Baca juga: Mengenal Pap Smear, Prosedur untuk Mendeteksi Kanker Serviks

Orangtua harus lebih waspada terkait penyakit kanker serviks, dan sebisa mungkin memberikan vaksinasi HPV untuk anak perempuan berusia 10-14 tahun.

Sebagai informasi, kanker serviks di Indonesia masih menjadi salah satu kanker dengan jumlah penderita terbanyak kedua setelah kanker payudara.

Menurut data yang dirilis The Global Cancer Observatory per tahun 2020, kasus baru kanker serviks bertambah hingga 17,2 persen.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan deteksi dini dianggap mendorong penyebab terlambatnya penderita mendapatkan penanganan yang tepat. Padahal jika terdiagnosis pada tahap awal, peluang untuk mengendalikan kanker serviks dan angka harapan hidup penyintas bisa lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com