Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari "All of Us Are Dead", Ini Sejarah Munculnya Istilah Zombi di Dunia

Kompas.com - 02/02/2022, 16:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah zombi kembali ramai diperbincangkan masyarakat seiring ditayangkannya serial orisinal Netflix asal Korea Selatan, All of Us Are Dead.

Serial menegangkan All of Us Are Dead ini tayang perdana pada Jumat (28/1/2022) sebanyak 12 episode.

Drama ini bercerita soal fenomena virus Jonas yang membuat pengidapnya berubah menjadi zombi.

Baca juga: Ramai Film Zombie All of Us Are Dead, Benarkah Zombi Itu Ada Menurut Sains?

Diceritakan virus Jonas yang mengakibat penderitanya menjadi zombi itu pertama kali terjadi di gedung SMA Hyosan. Para siswa pun harus berjuang mempertahankan hidupnya dari serangan zombi yang menular melalui gigitan.

Tidak hanya serial All of Us Are Dead, kisah zombi juga sudah pernah diangkat di film dan serial televisi lain sebelumnya, seperti Train to Busan (2016), Happines (2021), Little Monster (2019), Army of the Dead (2021), #Alive (2020), White Zombie (1932), The Walking Dead (2010), dan lain sebagainya.

Sebenarnya, bagaimana awal mula istilah zombi dikenal oleh masyarakat dunia hingga saat ini?

Awal mula istilah zombi di dunia

Zombi dalam bahasa Indonesia dikenal dengan zombie (bahasa Inggris), zombi (Perancis Haiti), zonbi (Kreol Haiti) pertama kali dicatat pada tahun 1819.

Kata ini melambangkan orang yang tidak mati yang diciptakan melalui penghidupan kembali mayat, biasanya melalui sihir atau ilmu sihir.

Orang-orang ini sering digambarkan sebagai robot tanpa bicara. Kata itu kemungkinan besar berasal dari Afrika Barat dan mewakili elemen penting dalam cerita rakyat di pedesaan Haiti.

Berdasarkan keterangan, National Center for Biotechnology Information (NCBI) yang ditulis oleh tim peneliti di Pusat Medis Universitas Baylor di Waco, Texas memaparkan kapan istilah zombi ini dikenal masyarakat dunia.

Connie Nugent MLS, Gilbert Berdine MD dan Kenneth Nugent MD menyampaikan bahwa mayat hidup memiliki peran penting dalam mitologi, agama, cerita rakyat dan sastra.

Pada 1800-an, kata zombi digunakan untuk menggambarkan mayat hidup di Karibia yang sering bekerja di perkebunan, melakukan pekerjaan lapangan yang panjang dan sulit.

Selain penggambaran mayat hidup di Karibia, istilah zombi juga berkembang dalam cerita rakyat Haiti.

Orang Haiti berpartisipasi dalam berbagai agama, termasuk Katolik Roma (mayoritas) dan denominasi Protestan.

16 Jumlah yang berpartisipasi dalam Vodou tidak pasti dan kemungkinan masih ada lagi yang tidak termasuk dalam survei.

Vodou artinya roh atau dewa dalam bahasa Fon, menjadi gereja yang diakui secara resmi pada tahun 2001 dengan berdirinya Eglise Voudou d'Ayiti (Gerje Vodou Haiti).

Praktisi Vodou mengenali pencipti tertinggi (Boncye, Bon Dieu) dan banyak roh (loa) yang menguasai aspek kehidupan tertentu, seperti Kouzin Zaka (semangat pertanian).

Vodou Haiti menggabungkan unsur Vodou Afrika, Katolik Roma, dan mistisisme. Vodouists mengakui segala sesuatu sebagai roh, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, dan mereka melayani roh-roh ini melalui tradisi lisan yang menawarkan doa dan ritual kebaktian.

Untuk roh yang tidak terlihat dalam hal ini termasuk juga leluhur dan orang yang baru saja meninggal dunia.

Baca juga: Studi: Penggemar Film Zombie Lebih Kuat Mental Hadapi Pandemi Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com