Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari "All of Us Are Dead", Ini Sejarah Munculnya Istilah Zombi di Dunia

Kompas.com - 02/02/2022, 16:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Kajian sains tentang zombi

Ketertarikan pada zombi akhirnya mengarah pada penyelidikan sosiologis dan medis terhadap zombifikasi.

Wade Davis, seorang antropolog budaya Kanada melaporkan bahwa bedak yang digunakan oleh pendeta jahat (bokor atau duku) mengandung tetrodotoxin, yang dapat menyebabkan perubahan neurologis yang mendasari fenotipe zombi.

Studi klinis terbaru menunjukkan, bahwa cannabinoid sintesis dan cathinone sintetis dapat menyebabkan perilaku seperti zombi yang aneh.

Baca juga: Gara-gara Jamur, Semut Bisa Berubah Menjadi Zombie

Melansir Live Science, Profesor dan psikiater dari Harcard Medical School, Dr Steven Schlozman menegaskan bahwa zombi adalah makhluk yang tidak nyata. 

"Mereka tidak ada. Saya seorang dokter, saya harus memberi tahu kapan Anda harus khawatir dan Anda tidak perlu khawatir tentang zombi," kata Schlozman.

Hal pertama yang disoroti oleh dokter yang menjuluki dirinya sebagai Dr. Zombie ini, adalah gaya berjalan zombi yang terseok-seok dan sulit menjaga keseimbangan.

Menurut Schlozman, masalah gaya berjalan tersebut berakar di otak kecil, sebuah wilayah di bagian bawah otak yang bertanggung jawab untuk keterampilan motorik dan koordinasi manusia. 

Seorang ahli neuropatologi di Universitas Boston dan seorang penasihat Zombie Reasearch Society, Peter Cummings mengatakan, seseorang memang bisa berkeliaran dengan gaya berjalan terseok-seok, katatonik (sindrom ketidakmampuan bergerak normal), dan terfokus hanya pada satu hal yakni makanan, seperti momok zombi yang selama ini ada di film atau serial televisi.

Namun, Cummings menegaskan, hal itu tidak berlaku atau tidak bisa terjadi pada mayat.

Dilansir dari Globalnews edisi 28 October 2016, Ia menyebutkan, memang ada beberapa penyakit yang membuat korbannya memiliki sifat seperti zombi, tapi penyakit itu tidak bisa mengubah seseorang yang sudah mati atau sudah jadi mayat kemudian berperilaku seperti zombi.

Adapun, dua penyakit pada otak yang mampu menyebabkan keadaan seperti zombi ini terjadi adalah sindrom Kluver-Bucy dan penyakit ensefalitis lethargica.

Baca juga: Jangan Percaya Lagi, Wabah Zombie Tak Akan Muncul di Dunia Nyata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com