Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2022, 17:31 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Karbon monoksida (CO) merupakan gas yang bersifat beracun dan membahayakan bagi kesehatan.

Karbon monoksida tidak berwarna, tidak berasa, tidak mengiritasi, dan tidak berbau.

Gas ini dihasilkan melalui pembakaran gas, minyak, petrol, dan bahan bakar padat atau kayu.

Dilansir dari Enviromental Protection Agency United States (EPA US), oksidasi yang tidak sempurna selama pembakaran dalam rentang gas dan pemanas gas atau minyak tanah yang tidak berventilasi dapat menyebabkan konsentrasi CO yang tinggi dalam ruangan. 

Perangkat pembakaran yang aus atau tidak diatur dan dirawat dengan baik (seperti boiler atau tungku) dapat menjadi sumber karbon monoksida yang signifikan.

Baca juga: Karbon Purba Planet Mars Ditemukan Curiosity NASA, Seperti Apa?

Selain itu, ukuran cerobong yang tidak tepat, tersumbat, terputus, atau bocor juga bisa menjadi sumber karbon monoksida.

Bahaya karbon monoksida bagi kesehatan

Dilansir dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahaya utama karbon monoksida terhadap kesehatan adalah mengakibatkan gangguan pada darah. 

Adapun batas paparan karbon monoksida yang diperbolehkan oleh OSHA (Occupational Safety and Health Administration) adalah 35 ppm untuk waktu 8 jam/hari kerja.

Sementara itu, kadar karbon monoksida yang dianggap langsung berbahaya terhadap kesehatan adalah 1500 ppm (0,15 persen).

Paparan dari 1000 ppm (0,1 persen) selama beberapa menit pun sudah menyebabkan 50 persen kejenuhan dari karboksi hemoglobin hingga dapat berakibat fatal. 

Baca juga: Turunkan Emisi Karbon dengan Cara Tidak Biasa

Karbon monoksida memang tidak mengiritasi, tetapi bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.

Asap rokok juga mengandung gas karbon monoksida. Pada orang dewasa yang tidak merokok, biasanya terbentuk karboksi hemoglobin tidak lebih dari 1 persen, tetapi pada perokok berat biasanya lebih tinggi, yaitu 5 hingga 10 persen.

Bahaya karbon monoksida dapat juga terjadi di dalam garasi yang tertutup kira-kira 10 menit. 

Untuk mencegah terjadinya keracunan karbon monoksida, semua pintu dan jendela garasi harus terbuka jika mesin mobil sedang dihidupkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com