Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Timbulkan Efek Berbahaya, Ini Tanda Kelebihan Dopamin

Kompas.com - 08/01/2022, 17:31 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comDopamin adalah hormon yang bertanggung jawab atas rasa bahagia dan kesenangan seseorang. Orang yang memiliki kadar dopamin yang cukup, akan merasa termotivasi, bersemangat, dan merasa bahagia. Namun, terlalu banyak dopamin dalam darah juga berbahaya bagi seseorang.

Kapan dopamin diproduksi?

Dopamin diproduksi dan dilepaskan di otak, batang otak, dan kelenjar adrenal. Dopamin secara alamiah dilepaskan ketika seseorang merasakan hal-hal yang menyenangkan. Terkadang, dopamin bisa memicu seseorang mengulangi lagi hal yang ia lakukan untuk mendapatkan kesenangan yang sama.

Contoh kegiatan yang mungkin memicu pelepasan dopamin oleh otak adalah makan, berhubungan seksual, meminum kafein, mendengarkan musik, olahraga dan mengonsumsi narkoba.

Fungsi dopamin

Kebanyakan orang mengetahui dopamin sebagai hormon yang menimbulkan rasa bahagia saja. Padahal fungsi dopamin lebih dari itu. Berikut adalah fungsi dopamin bagi tubuh.

  • Regulasi mood. Kekurangan dopamin bisa memicu depresi dan rasa sedih.
  • Mencegah kantuk. Dopamin membantu menghambat produksi melatonin yang memicu rasa kantuk. Hal ini menyebabkan orang yang memiliki kadar dopamin tinggi dalam darah menjadi awas dan tidak mengantuk.
  • Meningkatkan memori dan perhatian. Berbagai penelitian menemukan bahwa kecukupan dopamin bisa mencegah berbagai penyakit seperti skizofrenia dan attention-deficit hyperactivity (ADHD).
  • Meningkatkan perilaku yang fokus pada tujuan.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Hormon Dopamin agar Tetap Bahagia

Tanda kelebihan dopamin

Walaupun dopamin memiliki banyak manfaat untuk tubuh, kelebihan dopamin justru bisa menimbulkan efek negatif. Beberapa efek negatif dopamin adalah seperti kecemasan, susah tidur, mania, stres, dan energi berlebih. Selain itu, kelebihan dopamin juga menyebabkan halusinasi, mual dan muntah, depresi, otot berkedut.

Kelebihan dopamin memicu seseorang mengalami perilaku agresif dan memiliki kontrol yang rendah terhadap dirinya. Contohnya adalah perilaku makan berlebih, adiksi terhadap sesuatu, dan ADHD. Hal ini disebabkan karena dopamin membuat otak hanya fokus terhadap satu bagian otak saja dan kurang di bagian otak yang lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com