Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Siapa Manusia Indonesia? | Bolehkah Tidur Sekasur dengan Kucing?

Kompas.com - 16/08/2021, 07:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Jejak genetika yang ditinggalkan nenek moyang dalam setiap sel orang Indonesia membuktikan mereka adalah pendatang. Klaim terkait manusia Indonesia asli terbukti tidak memiliki dasar ilmiah.

Pembahasan tentang siapa manusia Indonesia menjadi salah satu berita populer Kompas.com di akhir pekan ini.

Selain itu, alasan efek samping vaksin Covid-19 lebih sering dialami perempuan dibanding laki-laki akhirnya diungkap ilmuwan.

WHO juga mengungkap siapa saja yang paling berisiko terinfeksi Covid-19 meski sudah divaksin.

Berita populer lainnya adalah pembahasan tentang kucing. Sebenarnya boleh tidak sih, kucing tidur di kasur yang sama dengan pemiliknya?

Baca juga: [POPULER SAINS] Mengungkap Kisah di Sungai Tohor Bersama VIK | Buah untuk Turunkan Berat Badan

Berikut rangkumannya:

1. Siapa manusia Indonesia? Tidak ada pribumi atau nonpribumi

Jejak genetika yang ditinggalkan nenek moyang dalam setiap sel orang Indonesia membuktikan mereka adalah pendatang. Klaim sebagai manusia Indonesia asli terbukti tidak memiliki dasar ilmiah.

Kisah sejumlah orang yang mengikuti uji DNA hanyalah contoh kecil bahwa kita semua adalah pendatang, alias imigran.

"Semua orang Indonesia adalah migran (pendatang)," kata peneliti genetika manusia dan evolusi dari Eijkman Institute, Pradiptajati Kusuma, dalam wawancara dengan BBC News Indonesia, akhir Juli lalu.

Kesimpulan seperti ini menguatkan temuan-temuan sebelumnya pada pengetahuan arkeologi dan linguistik yang mengindikasikan bahwa nenek moyang orang-orang Indonesia adalah pendatang.

Hasil studi genetika Eijkman Institute, yang melibatkan 70 populasi etnik di 12 pulau di Indonesia, membuktikan adanya pembauran beberapa leluhur genetik dari periode dan jalur berbeda.

Pencampuran genetika di Indonesia, demikian kata Pradipta, terkait erat dengan aktivitas migrasi orang-orang dari daratan Asia — dimulai sekitar 50.000 tahun silam — ke wilayah yang kini disebut Indonesia.

Baca selengkapnya di sini:

Siapa Manusia Indonesia? Studi Ungkap Tak Ada Pribumi atau Nonpribumi

2. Alasan efek samping vaksin Covid-19 lebih sering dialami perempuan

Vaksin Covid-19 adalah salah satu upaya untuk menghentikan pandemi Covid-19. Sama seperti vaksin lainnya, vaksin Covid-19 juga dapat menimbulkan efek samping.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com