Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM: Stop Kosmetik Bermerkuri, Bisa Berdampak Kanker hingga Gangguan Ginjal

Kompas.com - 17/09/2020, 09:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Kosmetik identik dengan perempuan dan cenderung masyarakat masih memakai produk pemutih kulit yang memiliki efek instan.

Namun, ternyata sebagian besar produk kosmetik yang memiliki efek instan memutihkan kulit tersebut mengandung senyawa merkuri.

Para ahli mengingatkan agar masyarakat menjauhi produk yang mengandung bahan baku merkuri, terutama yang umumnya terdapat di dalam kosmetik.

Lantas, mengapa perlu meninggalkan pemakaian produk kosmetik bermerkuri?

Kepala Badan POM Indonesia, Dr Penny K Lukito MCP menegaskan, produk kosmetik bermerkuri umumnya bisa mengakibatkan efek samping sesaat setelah penggunaan pada kulit yang sensitif.

Baca juga: Apa Saja Bahan Kosmetik yang Berkhasiat Cerahkan Kulit Ketiak?

 "Produk kosmetik bermerkuri juga akan membuat dampak jangka panjang kepada penggunanya, bukan hanya saja dapat merusak kulit wajah," kata Penny dalam diskusi daring bertajuk Stop Kosmetik Bermerkuri, Petaka Dibalik Putih dalam Sekejap, Rabu (6/9/2020).

Bahaya kosmetik bermerkuri juga dapat berdampak pada kesehatan dan memicu berbagai penyakit di antaranya sebagai berikut.

  • Penyakit kanker
  • Kanker kulit
  • Gangguan janin apabila dipakai saat sedang hamil
  • Gangguan saraf
  • Gangguan ginjal yang kronis
  • Emboli paru (penyumbatan pembuluh darah paru)

Kulit cantik itu yang sehat

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Dra Mayagustina Andarini Apt MSc menambahkan sebenarnya merkuri itu sendiri adalah suatu logam yang berbentuk cair dan hanya menguap di suhu tinggi minimal 375 celcius, serta berwarna silver.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com