Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Tubuh Tembus Pandang Katak Kaca, Peneliti Ungkap Fungsinya

Kompas.com - 05/06/2020, 20:30 WIB
Monika Novena,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Katak kaca yang hidup di Amerika Tengah dan Selatan menyandang nama tersebut bukan karena kerapuhan tubuhnya.

Nama tersebut diberikan karena katak kaca memang memiliki tubuh yang tembus pandang. Sampai-sampai tulang, usus, dan detak jantung mereka dapat terlihat.

Tampilan unik mereka ini sudah lama jadi tanya tanya namun memang belum ada yang secara spesifik menelitinya. Penelitian baru akhirnya berhasil mengungkap mengapa katak kaca punya tubuh seperti itu.

Dari studi yang dipublikasikan di Proceedings of National Academy of Sciences, peneliti menemukan jika tubuh tembus pandang katak ini berfungsi sebagai kamuflase dan menghindari pemangsa.

Untuk menguji teori tersebut, para peneliti memotret 55 katak kaca dengan latar daun hijau dan latar belakang putih. Selanjutnya, mereka melakukan tiga percobaan.

Baca juga: Kali Pertama dalam Sejarah, Fosil Katak Ditemukan di Antartika

Pertama, peneliti menggunakan analisis komputer untuk menilai warna dan garis besar katak di setiap foto. Para peneliti menemukan warna tubuh katak akan menyesuaikan dengan latar belakang di mana mereka berada.

Selain itu juga peneliti menemukan jika kaki katak lebih tembus cahaya daripada tubuh mereka. Hal ini membuat bentuk katak menjadi tidak jelas dan cenderung tak dikenali oleh pemangsa.

"Pada umumnya katak berwana hijau seperti kebanyakan daun. Tetapi daun memiliki tingkat kecerahan yang berbeda. Dengan memiliki tubuh yang tembus pandang, tubuh katak menjadi gradien warna yang lebih lembut sehingga katak tak dikenali oleh predator," ungkap James Barnett, peneliti dari McMaster University, Kanada seperti dikutip dari Smithsonian, Jumat (5/6/2020).

Baca juga: Katak ini Lahir dari Sperma Beku lewat Program Bayi Tabung, Kok Bisa?

Selanjutnya pada eksperimen kedua, tim peneliti memberi 25 orang gambar 125 katak yang dihasilkan komputer dengan berbagai tingkat transparansi.

Orang-orang kemudian diminta untuk melihat katak secepat mungkin. Katak yang paling sulit terlihat adalah katak yang memiliki pola tembus pandang seperti katak kaca.

Terakhir, peneliti membuat 360 katak palsu dari gelatin dan meletakkan di hutan hujan Ekuador selama 3 hari. Setengah katak memiliki warna buram dan setengahnya tembus pandang.

Para peneliti menemukan katak buram diserang oleh burung dua kali lebih sering dibandingkan dengan yang tembus pandang.

"Predator punya gambaran mangsa mereka, jadi menutupi garis tubus adalah cara sangat efektif terlindung dari mereka. Keanekaragaman strategi kamuflase di alam benar-benar luar biasa," tambah Devi Stuart-Fox, ahli warna dan perilaku dari University of Melbourne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com