Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hadi Musa Said
Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor

H. Hadi M. Musa Said, M.Si adalah Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor dan Ketua STAI Al Badar Cipulus Purwakarta.

Ramadhan Tangguh Pasca-Pandemi

Kompas.com - 14/04/2022, 04:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERSATUAN dan kecintaan pada tanah air adalah dasar dalam membangun bangsa ini. Hal itu harus selalu kita ikhtiarkan dan jaga bersama-sama.

Seperti halnya saat kita menghadapi masa sulit seperti sekarang ini, yaitu menjalani masa pandemi covid-19 yang mewabah kurang lebih sudah dua tahun.

Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah kita menjadi begitu sensitif terhadap berbagai kebijakan pemerintah.

Isu-isu yang berkembang di masyarakat perlu kita sikapi dengan ekstra hati-hati, secara jernih, dan pikiran yang sehat. Mengingat kondisi psikologi masyarakat kita benar-benar terganggu atas musibah covid-19 yang meluluhlantakkan hampir seluruh aktivitas manusia di semua negara di dunia.

Semua pemerintahan butuh dan kini sedang membangun ulang perekonomian rakyatnya.

Sebagai bangsa, apalagi sebagai individu manusia, kita tentunya mempunyai kelemahan dan kelebihan. Kondisi sulit yang sedang kita hadapi bersama hendaknya dimaknai sebagai ujian dari Allah SWT tentang sejauh mana kita bisa menyikapi hal itu dengan bijak.

Allah SWT sudah mengingatkan berulang kali dalam firman-Nya. Tugas kita adalah menangkap dan menjadikan setiap perintah Tuhan itu dengan tafsiran yang baik bukan malah sebaliknya.

Sering kali kita diributkan oleh hal-hal kecil yang berkembang di masyarakat. Hanya karena hoaks yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan menginginkan bangsa ini pecah, gaduh, dan pada akhirnya terjadi konflik antargolongan, antarsuku, bahkan mengatasnamakan agama.

Ini tentu sangat membahayakan dan mengganggu bangunan besar Indonesia.

Sejak awal, para pendiri bangsa ini bersepakat bahwa Indonesia berdiri dan merdeka karena kekuatan persaudaraan dalam keberagaman yang menjadi kekayaan bangsa ini.

Agama menjadi roh semangat kebersamaan itu tanpa harus memaksakan kehendak apalagi mengganggu aktivitas agama lainya.

Kita butuh terus saling menghargai dan menjaga toleransi. Ia adalah kunci keberhasilan bangsa Indonesia selama ini.

Jangan sampai ia terkoyak hanya gara-gara beda pendapat, beda pilihan politik, apalagi beda urusan amaliah.

Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia dan istimewa. Bahkan, Allah SWT akan melipatgandakan pahala kebaikan di bulan Ramadhan.

Tidak berlebihan jika hal itu kita maknai sebagai keharusan. Bahkan, hal itu harus menjadikan kita (yang menjalankan ibadah puasa) agar mampu mengejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari untuk terus menjadi lebih baik lagi.

Allah SWT berfirman dalam surat Al hujurat ayat 13 yang berbunyi:

"Yā ayyuhannāsu innā khalaqnākum min żakariwwaunṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā'ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr.

(Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang wanita, dan menjadikanmu bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah SWT adalah orang yang bertaqwa, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal)."

Dari petikan ayat tersebut, kita bisa belajar banyak dan memiliki pedoman terkait bagaimana menjalani hidup dan kehidupan. Kita mesti saling mengenal dan saling membantu satu sama lain.

Betapa manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk saling mengingatkan, saling mendukung, saling membantu, saling menolong dan tentu saling berbuat baik.

Kata lita'ārafụ, "untuk saling mengenal", bukan untuk saling mencaci maki, mem-bully atau pun saling memfitnah.

Ada adab sebagai manusia yang harus tetap dijaga dalam upaya bersama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Harmoni kehidupan berbangsa harus terus menjadi pijakan kita dalam membangun negara dan bangsa ini.

Mengapa Allah SWT tidak menciptakan manusia seragam? Bukankah keberagaman dan perbedaan adalah keinginan Allah SWT sendiri?

Manusia tidak bisa menolaknya. Hal ini sejalan dengan Firman Allah SWT di Surat Hud ayat 118:

"Walau syā'a rabbuka laja'alan-nāsa ummataw wāḥidataw wa lā yazālụna mukhtalifīn.

(Jikalau Tuhanmu (Allah SWT) menghendaki, tentu Dia menjadikanmu manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.)"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com