Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr M Subhan SD
Direktur PolEtik Strategic

Direktur PolEtik Strategic | Founder Mataangindonesia Social Initiative | msubhansd.com | mataanginsaguling.com

Hikmah Ramadhan: Sarah dan Raja Mesir

Kompas.com - 24/04/2021, 20:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SARAH bukan cuma pendamping setia, tetapi juga penyokong yang teguh. Puluhan tahun Nabi Ibrahim AS berdakwah di tanah kelahirannya di Ur-Kasdim (saat ini Irak selatan), hanya Sarah dan Lut yang mendukungnya.

Sarah adalah sepupu Ibrahim. Ayahnya bernama Haran I, saudara Azar, ayah Ibrahim. Usia Sarah terpaut 10 tahun lebih muda di banding Ibrahim.

Ketika menikah, usia Sarah diperkirakan 39 tahun dan Ibrahim 49 tahun. Dalam hidup yang berat penuh ujian, Ibrahim lalu membawa Sarah dan keluarganya hijrah keluar tanah kelahiran mereka.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Jangan Suka Mempersulit

Mula-mula mereka pergi ke Haran di Padan Aram (kini Turki selatan). Haran termasuk daerah strategis Kerajaaan Asiria (Asyur) sekitar pertengahan milenium ketiga hingga pertengahan milenium kedua Sebelum Masehi.

Sejak itu pasangan Ibrahim-Sarah juga Lut berkelana tanpa henti ke tanah Kanaan (Palestina).

Tatkala menetap di Negev atau Al-Naqab, daerah gurun luas (Israel selatan saat ini), terjadi musim kering dahsyat. Sudah tinggal di padang gurun, musim kemarau pula.

Daerah tandus itu itu semakin kering dan gersang. Tiada air, tiada rumput dan pepohonan. Padahal hewan ternak mereka amat membutuhkan air dan pakan rumput.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Faksi dan Friksi

Tak ada pilihan lagi. Mereka pun kembali berkelana mencari daerah layak huni.

Rombongan Ibrahim bergerak menuju arah barat, hingga tiba di Mesir. Sejak Ibrahim tiba, desas-desus tersebar santer.

Bukan tentang seruan dakwah yang dibawa Ibrahim, tetapi yang viral justru kecantikan Sarah, sang istri.

Kaum lelaki bergosip-ria sampai terdengar Raja Mesir. “Ibrahim datang beserta seorang wanita yang sangat cantik!” begitu yang viral di Mesir, seperti tercantum dalam hadits yang diungkapkan Abu Hurairah (HR Bukhari).

Singkat kisah, Sang Raja mengundang Sarah. Raja Mesir sangat berkuasa. Tiada yang berani melawan.

Kala itu Raja Mesir belum dikenal dengan sebutan fir’aun. Istilah fir’aun baru populer di zaman Nabi Musa, sekitar 500 tahun kemudian.

Musa adalah keturunan ke-6 Nabi Ibrahim. Sarah yang diundang ke istana langsung membuat Sang Raja terpikat. Padahal usia Sarah tidak muda lagi, diperkirakan 72 atau 73 tahun (Dirks, 2004).

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Manusia dan Keledai

Namun kecantikan Sarah viral di seantero Mesir. Raja mulai merayu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com