Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mokhamad Mahdum
Wakil Ketua BAZNAS RI

Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM | Wakil Ketua BAZNAS RI (2020-2025) | Direktur LPDP Kementerian Keuangan RI (2011-2019) | Riwayat Pendidikan: Duke University  Amerika Serikat, Queensland Univeristy Australia, The Australian National University Australia

 

 

Hikmah Ramadhan: Zakat dan Transformasi Sarmi, Dulu Menerima Kini Berderma

Kompas.com - 19/04/2021, 14:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM* 

SENYUM Bu Sarmi, menyemangati terbit matahari pada Kamis pagi, 15 April 2021. Ia menjadi salah satu dari beberapa penerima manfaat program pemberdayaan ekonomi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Meski hanya bisa tampil secara virtual karena faktor pandemi, hati perempuan 43 tahun ini, bersemi dan wajahnya sumringah berseri-seri, karena bertemu Presiden Jokowi.

Namanya menjadi bahan laporan Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, sebagai buah metamorfosa mustahik menjadi muzaki, berkat berkah zakat.

Sarmi mungkin tak pernah menyangka dapat meraih omzet hingga Rp 34 juta per bulan dari usaha rumahan kerupuk kulit yang digelutinya saat ini. Sebuah pendapatan yang besar, jika mengingat kisah perjuangannya merantau ke Jakarta dan menjalani beragam profesi.

Baca juga: Pengertian Zakat, Hukum, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Seperti dilaporkan Baznas.go.id, kisah sukses bermula saat ia nekat bekerja di ibu kota sebagai asisten rumah tangga (ART). Selain ART, Sarmi juga membantu operasional agen koran milik majikan.

Setelah delapan tahun menjalani pekerjaan itu, ia berpikir mengubah hidup menjadi lebih baik, dengan memulai usaha sendiri.

Sarmi yang baru menikah kala itu, membuka lapak loper koran di Jalan Salemba, Jakarta Pusat, sementara suaminya di depan RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Bermodal keuletan dan mudah bersosialisasi, ia memiliki banyak relasi untuk menitipkan koran kepada loper atau tempat lainnya. Dalam waktu singkat, Sarmi berhasil menaikkan omzet penjualan hingga berkisar Rp 100 ribu-Rp 200 ribu per hari.

Namun cobaan datang, saat ia kerap ditipu peloper yang tak menyetorkan hasil penjualannya. Lalu puncaknya, kala ada kebijakan penertiban PKL di trotoar, ia terpaksa angkat kaki. Loper korannya pun hanya bertahan tiga tahun.

Baca juga: Jokowi Ingin Zakat Digunakan untuk Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19

Ia lantas mencoba usaha baru, membantu mertua berjualan sate padang. Namun seiring perjalanan waktu dan beberapa kali mengalami kegagalan, Sarmi mantap membuka sendiri usaha kuliner khas ranah Minang itu, bermodalkan pengetahuan dari orangtua suaminya.

Lapak pertama ia sewa di dekat Masjid Sunda Kelapa. Selain sate padang, ia juga menjual camilan pelengkap seperti kerupuk kulit dan keripik. Namun ternyata, sate padang kalah laku dibandingkan kerupuk kulit yang semula disajikan sebagai menu pelengkap.

Dia pun berinisiatif mencari pemasok tahu, bahan baku keripik kulit, dan cara menggorengnya. Hingga akhirnya, Sarmi menemukan pabrik yang terletak di Cipinang, Jakarta Timur.

Dengan tertawa, ia menceritakan kisah lucunya saat pertama kali mencoba menggoreng kerupuk kulit. “Kerupuknya bantet semua, jadi gak layak jual. Karena salah, hilanglah modal yang besar," kata Sarmi sembari tertawa mengingat momen itu.

Belajar dari pengalaman, Sarmi akhirnya berhasil membuat kerupuk kulit yang renyah dan gurih. Peminat pun berdatangan. Pada 2016, ia fokus pada produksi dan penjualan kerupuk kulit.

Baca juga: Jokowi: Saya Imbau Pejabat Negara, Daerah hingga Swasta Bayar Zakat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com