Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hikmah Ramadhan: Zakat dan Transformasi Sarmi, Dulu Menerima Kini Berderma

SENYUM Bu Sarmi, menyemangati terbit matahari pada Kamis pagi, 15 April 2021. Ia menjadi salah satu dari beberapa penerima manfaat program pemberdayaan ekonomi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Meski hanya bisa tampil secara virtual karena faktor pandemi, hati perempuan 43 tahun ini, bersemi dan wajahnya sumringah berseri-seri, karena bertemu Presiden Jokowi.

Namanya menjadi bahan laporan Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, sebagai buah metamorfosa mustahik menjadi muzaki, berkat berkah zakat.

Sarmi mungkin tak pernah menyangka dapat meraih omzet hingga Rp 34 juta per bulan dari usaha rumahan kerupuk kulit yang digelutinya saat ini. Sebuah pendapatan yang besar, jika mengingat kisah perjuangannya merantau ke Jakarta dan menjalani beragam profesi.

Seperti dilaporkan Baznas.go.id, kisah sukses bermula saat ia nekat bekerja di ibu kota sebagai asisten rumah tangga (ART). Selain ART, Sarmi juga membantu operasional agen koran milik majikan.

Setelah delapan tahun menjalani pekerjaan itu, ia berpikir mengubah hidup menjadi lebih baik, dengan memulai usaha sendiri.

Sarmi yang baru menikah kala itu, membuka lapak loper koran di Jalan Salemba, Jakarta Pusat, sementara suaminya di depan RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Bermodal keuletan dan mudah bersosialisasi, ia memiliki banyak relasi untuk menitipkan koran kepada loper atau tempat lainnya. Dalam waktu singkat, Sarmi berhasil menaikkan omzet penjualan hingga berkisar Rp 100 ribu-Rp 200 ribu per hari.

Namun cobaan datang, saat ia kerap ditipu peloper yang tak menyetorkan hasil penjualannya. Lalu puncaknya, kala ada kebijakan penertiban PKL di trotoar, ia terpaksa angkat kaki. Loper korannya pun hanya bertahan tiga tahun.

Ia lantas mencoba usaha baru, membantu mertua berjualan sate padang. Namun seiring perjalanan waktu dan beberapa kali mengalami kegagalan, Sarmi mantap membuka sendiri usaha kuliner khas ranah Minang itu, bermodalkan pengetahuan dari orangtua suaminya.

Lapak pertama ia sewa di dekat Masjid Sunda Kelapa. Selain sate padang, ia juga menjual camilan pelengkap seperti kerupuk kulit dan keripik. Namun ternyata, sate padang kalah laku dibandingkan kerupuk kulit yang semula disajikan sebagai menu pelengkap.

Dia pun berinisiatif mencari pemasok tahu, bahan baku keripik kulit, dan cara menggorengnya. Hingga akhirnya, Sarmi menemukan pabrik yang terletak di Cipinang, Jakarta Timur.

Dengan tertawa, ia menceritakan kisah lucunya saat pertama kali mencoba menggoreng kerupuk kulit. “Kerupuknya bantet semua, jadi gak layak jual. Karena salah, hilanglah modal yang besar," kata Sarmi sembari tertawa mengingat momen itu.

Belajar dari pengalaman, Sarmi akhirnya berhasil membuat kerupuk kulit yang renyah dan gurih. Peminat pun berdatangan. Pada 2016, ia fokus pada produksi dan penjualan kerupuk kulit.

Kendala datang saat ia ingin meningkatkan alat produksi dan pembelian bahan baku dalam jumlah besar. Dia mengajukan kredit ke bank, namun sistem bunga dan jaminan mundur membuat rencananya ditolak.

Namun, rezeki datang pada saat yang tak terduga. Pada November 2019, ia mendapatkan informasi soal peluang kemitraan pelaku usaha mikro lewat BAZNAS Microfinance (BMFi).

Setelah melalui proses, Sarmi mendapatkan pembiayaan tanpa bunga untuk meningkatkan produksi usahanya. Pembiayaan dari BAZNAS digunakannya untuk membeli kompor dua tungku dan bahan baku kerupuk kulit dalam jumlah besar.

Usaha Sarmi mengalami peningkatan setelah bermitra dengan BAZNAS. Tercatat hingga kini, ada lebih dari 50 warung yang menjadi mitranya dalam menjual kerupuk kulit. Sarmi juga telah memberikan merek sendiri, yakni Falafa.

Saat ini omzet penjualan harian yang didapat Sarmi berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 1,4 juta per hari. Pada bulan Mei 2020, saat masa pandemi, pendapatan Sarmi justru melonjak.

Omzet penjualannya dalam sebulan mencapai Rp 34 juta. “Dalam bisnis, modal kepercayaan itu sangat penting,” ujar Sarmi menyampaikan rahasia kemajuan usahanya.

Meski pernah beberapa kali ditipu, Sarmi tak khawatir memberikan kepercayaan kepada reseller untuk menjual produk kerupuk kulit dengan sistem konsinyasi. Bagi dia, reseller adalah aset yang harus dijaga.

“Semakin banyak reseller, semakin terbuka pintu rezeki kita,” kata dia.

Atas rezeki yang diberikan Allah kepada-Nya, Sarmi tak lupa untuk berbagi dan berderma pada sesama. Ia rutin melaksanakan aksi Jumat Berkah dengan berbagi makanan kepada yang orang-orang membutuhkan.

“Ada kebahagiaan yang luar biasa ketika kita bisa meringankan beban orang lain yang membutuhkan,” ujar Sarmi bercerita.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS yang telah mendorong untuk maju dan berkembang. Dengan pendampingan yang rutin diberikan BAZNAS, dia yakin akan semakin banyak mustahik yang terbantu dan sejahtera.

Melalui BAZNAS, zakat telah mengubah air mata kepedulian menjadi air mata kebahagiaan.

Mendung di langit tak mematahkan semangat Pimpinan dan Panitia Ramadhan BAZNAS, saat pagi menjelang siang, Kamis (15/4/2021), mereka menjadi tamu Presiden Jokowi. Dan senyum sukses Bu Sarmi, menjadi salah satu spirit peluncuran Gerakan Cinta Zakat di Istana Negara, Jakarta.

Sebuah gerakan yang membuat banyak Sarmi-Sarmi lainnya, yang dulu menerima, kini dengan tulus dan bangga turut menggelorakan semangat berderma. Sarmi-Sarmi yang menggerakkan spirit berzakat, berinfak dan bersedekah dengan penuh rasa cinta. (Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM | Wakil Ketua BAZNAS RI)

https://www.kompas.com/ramadhan/read/2021/04/19/144704372/hikmah-ramadhan-zakat-dan-transformasi-sarmi-dulu-menerima-kini

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke