Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Terowongan Kendal yang Kembali Kumuh

Kompas.com - 30/04/2024, 08:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terowongan Kendal yang terletak di Jalan Kendal, Jakarta Pusat tak lagi menjadi kawasan pejalan kaki yang nyaman.

Pasalnya, terowongan yang telah direvitalisasi dan menjadi area transit pengguna transportasi umum tersebut kini dipenuhi oleh pedagang kaki lima (PKL) pada jam-jam sibuk.

Berdasarkan pantauan langsung Kompas.com, Senin (29/4/2024) sekitar pukul 17.00 WIB, PKL yang menjajakan makanan berat, makanan ringan, minuman, aksesoris, bunga, hingga kartu uang elektronik berderet dari ujung ke ujung, mengambil tempatnya masing-masing di Terowongan Kendal.

Bahkan, mereka tetap dengan percaya diri bertengger meskipun sudah terpasang spanduk dan papan besar bertuliskan "Dilarang Berjualan di Sepanjang Area Ini".

Lantas, para pejalan kaki khususnya yang memanfaatkan fasilitas umum tersebut sebagai area transit dari MRT Jakarta menuju Commuterline dan sebaliknya harus beringsut mencari celah jalan yang bisa dilalui di antara para PKL.

Belum lagi, para pejalan kaki yang tengah terburu-buru masih harus menghindari tawaran ketika diajak berkomunikasi oleh petugas dari organisasi nirlaba.

Baca juga: MRT Jakarta Teken Kerja Sama Pengembangan TOD, Nilainya Rp 11 Triliun

Sedikit bergeser dari Terowongan Kendal tepatnya di tikungan antara Jalan Blora dan Jalan Kendal, berjejer tukang ojek baik ojek pangkalan maupun ojek online.

Pembagian posisinya adalah, ojek pangkalan lebih berani untuk masuk ke area bebas kendaraan bahkan memasang plang non-permanen sebagai penanda area mereka.

Sementara ojek online yang juga tetap masuk ke area bebas kendaraan, menguasai sedikit area di ujung Jalan Blora dekat dengan jalan.

Jalan Blora-Jalan Kendal yang dipenuhi PKL dan ojek pangkalanKompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani Jalan Blora-Jalan Kendal yang dipenuhi PKL dan ojek pangkalan
Tak mengherankan jika kondisi Terowongan Kendal dipenuhi sampah bekas makanan dan terlihat kumuh.

Ini berbeda dengan rencana awal revitalisasi Terowongan Kendal yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2019.

Dilansir dari Kompas.id, Terowongan Kendal yang pada mulanya menjadi area putar balik, menghubungkan Jalan Blora dan Jalan Tanjung Karang atau tepat di bawah jalan layang Sudirman di kawasan Dukuh Atas, ditutup pada tahun 2019.

Terowongan tersebut awalnya menjadi area putar balik bagi kendaraan roda dua hingga roda empat.

Penataan Terowongan Kendal didedikasikan untuk pejalan kaki dan pesepeda. Mendukung rencana ini, MRT Jakarta juga turut menyediakan area parkir sepeda, bilik baca hingga charging station di dua titik.

Namun, kondisi itu kini berbeda...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com