Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum 100 Hari, AHY Mengaku Terima Banyak Laporan soal Mafia Tanah

Kompas.com - 05/03/2024, 19:10 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku menerima banyak laporan mafia tanah.

Hal ini disampaikannya usai Rapat Pra-Operasi Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan di Mercure Convention Centre Ancol, Jakarta Utara, Senin (4/3/2024).

"Yang masuk ke handphone saya itu juga banyak yang terkait dengan mafia tanah ini," ucapnya.

Selain itu, AHY juga mengaku mendapati laporan mafia tanah ketika berkunjung ke jajaran Kementerian ATR/BPN.

"Memang kasus dan gugatannya banyak sekali, luar biasa, saya baru meninjau kantor beliau-beliau ini (pejabat Kementerian ATR/BPN), numpuk semua," lanjutnya.

Namun AHY optimistis masalah mafia tanah bisa ditangani dengan baik lewat penguatan sinergi dan kolaborasi antar-kementerian.

Baca juga: AHY Temui Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan Selasa Siang

"Mudah-mudahan tahun 2024 ini apalagi kalau nanti diperkuat oleh sistem yang lebih capable, jumlahnya (satgas penanganan mafia tanah) juga lebih mencukupi," tutur AHY.

Pada kesempatan berbeda, AHY mengatakan bahwa penanganan mafia tanah merupakan bentuk hadirnya pemerintah untuk rakyat kecil.

"Yang jelas kalau ada rakyat kecil yang dizalimi atau ya dibuat susah hidupnya oleh mafia tanah, sudah pasti pemerintah akan hadir membela rakyat kecil," janji AHY saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (26/2/2024).

Dirinya juga mengakui bahwa permasalahan mafia tanah seringkali kompleks dan carut-marut.

"Jadi tidak boleh juga kita sembrono, kita ingin cepat tapi juga harus dengan diteliti dengan baik," tuntas AHY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com