Dalam Empat Tahun Terakhir, Ribuan Kamar Hotel di Bali Tutup

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama empat tahun terakhir yakni mulai dari tahun 2020 hingga 2023, sebanyak 1.591 kamar hotel di Bali menghilang akibat adanya penutupan sejumlah hotel.

Berdasarkan laporan Quarterly Pasar Hotel di Bali yang dirilis oleh Colliers Indonesia, meski kehilangan ribuan pasokan kamar, namun dalam kurun waktu yang sama sejumlah 817 kamar hotel juga memasuki pasar.

Baca juga: Konglomerat Sukanto Tanoto Beli Hotel Mewah di China

“Turunnya pasokan kamar hotel membuat daya saing antar hotel yang ada di Bali kian meningkat,” ungkap Colliers.

Meski minim pasokan, para investor masih ada proyek pengerjaan hotel di Bali. Ini secara tidak langsung menunjukkan minat investor yang berkelanjutan.

Colliers mencatat, sepanjang tahun 2023, hanya ada satu hotel yang rampung di Bali yakni Horison Ume Suites & Villa Ubud.

Hotel yang berlokasi di Gianyar ini rampung pada kuartal II tahun 2023 dan menyumbang 40 unit kamar baru.

Salah satu penyumbang terbesar untuk kehidupan sektor perhotelan di Bali berasal dari kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Baca juga: Bali Jadi Jawara Hotel Terbanyak Se-Indonesia

Biasanya tingkat kunjungan wisatawan akan meningkat menjelang libur sekolah, Natal, dan Tahun Baru.

Colliers mengatakan, bila tingkat kunjungan wisatawan terus meningkat, maka kinerja pasar perhotelan di Bali akan kembali ke posisi sebelum terjadinya pandemi Covid-19.