Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Alternatif Transyogie Banjir, Pengelola CitraGran Akan Temui Pemkot Bekasi

Kompas.com - 28/12/2023, 20:55 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan lebat mengguyur beberapa wilayah di Indonesia pada Rabu (27/12/2023). Di Jalan Alternatif Transyogie, hujan dengan intensitas tinggi tersebut menyebabkan banjir di beberapa titik.

Termasuk Jembatan Cikeas yang lokasinya berada tepat di depan kawasan perumahan CitraGran Cibubur CBD (CGCC) yang dikembangkan Ciputra Group.

Jalan nasional tersebut merupakan jalur utama atau backbone yang menghubungkan kawasan Cibubur, Jakarta Timur, menuju Cileungsi dan Jonggol (Kabupaten Bogor). Tak heran, setiap hari jalur tersebut dipadati kendaraan.

Baca juga: Ciputra dan BSDE Masuk Daftar Perusahaan Properti Tepercaya di Dunia

Ketika turun hujan yang menyebabkan banjir, arus kendaraan di Jalan Alternatif Transyogie nyaris tak bergerak. Macet terjadi selepas Gerbang Tol (GT) Jatikarya Tol Cimanggis-Cibitung menuju Perumahan Kota Wisata.

Terkait hal ini, General Manager CitraGrand Cibubur CBD Susi Angela Suherman menuturkan, selain hujan lebat, banjir yang terjadi merupakan dampak dari sempitnya street inlet atau bangunan pelengkap pada sistem drainase.

Street inlet ini merupakan lubang atau bukaan pada sisi-sisi jalan yang berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan yang berada di sepanjang ruas jalan menuju ke dalam saluran drainase. 

"Dari pengamatan kami, street inlet Jalan Alternatif Transyogie di depan CGCC sempit, tersumbat karena bayak sampah. Sehingga bila hujan turun dengan intensitas tinggi, tidak mampu menampung limpasan air," ujar Susi kepada Kompas.com, Kamis (28/12/2023).

Banjir di Boulevard Kota Wisata, Rabu (27/8/2023).Handsout Banjir di Boulevard Kota Wisata, Rabu (27/8/2023).
Oleh karena itu, lanjut Susi, pihaknya akan menemui Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk menyampaikan usulan mengenai pembuatan street inlet yang lebih besar.

Dia berharap, dari pertemuan yang dijadwalkan pada awal Januari 2024 tersebut, Pemkot Bekasi dapat menyampaikan usulan Ciputra Group kepada Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Hal ini karena Jalan Alternatif Transyogie berstatus sebagai jalan nasional yang dikelola oleh Kementerian PUPR.

"Penanganan segera ini penting, agar aktivitas masyarakat tidak terhambat akibat jalan nasional yang banjir saat musim hujan," cetus Susi.

Baca juga: Sinarmas Tawarkan Hunian Ramah Lingkungan di BSD City, Mulai Rp 1,9 Miliar

Selain Jalan Alternatif Transyogie, banjir juga menggenangi sejumlah titik di Jalan Utama atau boulevard Perumahan Kota Wisata yang dikembangkan Sinarmas Land.

Di antaranya di sekitar titik bunderan Kantor Pemasaran, atau tepatnya di depan Restoran Gendhis Legis, di depan Klaster Bellevue, dan di kawasan komersial Canadian Broadway.

Kompas.com sudah menghubungi Sinarmas Land. Namun, hingga artikel ini diturunkan belum ada pernyataan resmi terkait banjir di beberapa titik perumahan Kota Wisata ini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com