Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Basuki Kendalikan Banjir di Kota Semarang

Kompas.com - 02/12/2023, 09:48 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah memiliki beberapa strategi dalam rangka pengendalian banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dalam kunjungan kerjanya ke Kota Semarang pada Jumat (01/12/2023), dia menginstruksikan pengoperasian infrastruktur pengendali banjir di Kota Semarang dioptimalkan.

"Saat ini sedang kami lakukan perbaikan beberapa pompa di Rumah Pompa Kali Sringin dan Kali Tenggang. Ditargetkan selesai seluruhnya pada tanggal 5 Desember 2023," ujar Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR.

Menurutnya, perbaikan pompa di Kali Sringin dan Kali Tenggang merupakan bagian dari operasi dan pemeliharaan, karena pompa tersebut sudah beroperasi cukup lama sejak 2018.

Ada pun selama pekerjaan perbaikan pompa, Kementerian PUPR telah memfungsikan 11 unit pompa portable (mobile).

"Dari 11 pompa portable, sebanyak empat unit ditempatkan di Kali Tenggang, dua unit di Kali Sringin, tiga unit di Kali Terboyo dan sisanya tersebar di beberapa titik," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi Sebut Penanganan Banjir Kota Jakarta Masih Kurang 38 Persen

Selain perbaikan pompa dan pengerahan pompa portabel, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan rencana pengendalian banjir jangka panjang di Kota Semarang dengan mengoptimalkan Rumah Pompa Waru, Kandang Kebo, sera Kolam Retensi dan Rumah Pompa Muktiharjo.

"Kami akan lebih banyak mengalihkan beban/debit ke Kanal Banjir Timur (KBT) untuk mengurangi beban Rumah Pompa Kali Tenggang. Ada Pompa Muktiharjo, lalu masuk ke Pompa Waru. Dari Waru kita akan tambah pompa untuk masuk ke KBT," terangnya.

Dengan sistem tersebut, menurut Menteri PUPR, beban Rumah Pompa Kali Tenggang maupun Kali Sringin menjadi tidak terlalu berat.

"Saat ini detail enginering desain (DED) sudah ada. Mudah-mudahan pada tahun 2024, kita bisa mulai kerjakan," tukasnya.

Dijelaskan Menteri Basuki, penanganan banjir di Kota Semarang dilakukan menggunakan sistem polder dan pompa, yang mencakup area Semarang Barat, Semarang Tengah, serta Semarang Timur yang terdiri atas Rumah Pompa Tenggang dan Sringin.

"Sistem polder dan pompa tersebut dirancang untuk mengatasi banjir rob yang terjadi di Kota-kota Pantura Jawa, seperti Semarang, Pekalongan, Tegal hingga Jakarta," tutup Basuki.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com