Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Pengembang Jangan Bangun Kawasan Hunian yang Bikin Banjir

Kompas.com - 09/08/2023, 19:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pengembang untuk selalu memerhatikan dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari pembangunan kawasan perumahan.

Menurut Jokowi, hal ini penting, agar jangan sampai setelah ada pembangunan sebuah kawasan perumahan, kampung di sekitarnya mengalami kekeringan air sumur, atau area di sekitarnya menjadi banjir.

"Tolong betul-betul dilihat hal-hal seperti ini, sampahnya juga tolong dikelola di kawasan-kawasan perumahan," ujar Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Real Estate Indonesia (Munas REI) ke XVII di Sheraton Hotel, Gandaria City, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: Pesan Jokowi untuk Pengembang, Hati-hati Jangan Sampai Ambruk karena Utang

Jokowi juga minta pengembang untuk terus berkolaborasi dengan Pemerintah membantu rakyat kecil mendapatkan hunian sehat, dan layak dengan Program Sejuta Rumah (PSR).

Dia berharap pada Munas tahun ini, REI bisa dirumuskan langkah-langkah strategis untuk menyikapi peluang dan tantangan-tantangan yang ada.

Oleh karena itu, Jokowi juga mengajak semua pengembang melalui Munas REI kali ini merumuskan langkah-langkah strategis menyikapi peluang dan tantangan yang ada. Termasuk membangun kota dengan diferensiasi khusus untuk menghindari kesamaan konsep perkotaan.

Kontribusi 16 Persen PDB Nasional

Jokowi menilai, REI merupakan asosiasi yang menunjukkan pertumbuhan eksponensial. Sejak dibentuk pada 1972 dengan 33 anggota pengembang, hingga 2023 telah mencapai 6.400 anggota pengembang.

Baca juga: REI Usul Rumah Rp 300 Juta untuk ASN dan TNI-Polri Bebas PPN

"Perkembangannya sangat pesat sekali. Dan isinya ini mulai kelas kakap ada, kelas sedang ada, kelas kecil sampai kelas teri ada semuanya. Semua difasilitasi dan diterima oleh REI. Dan saya senang di tengah perlambatan ekonomi global, sektor properti, konstruksi, dan real estat  Indonesia termasuk yang tangguh, tahan banting dan semakin kompetitif," papar Jokowi.

Adapun kontribusi sektor properti, konstruksi dan real estat selama kurun waktu empat tahun mulai 2018 hingga 2022 setiap tahunnya mencapai Rp 2.300 triliun-Rp 2.800 triliun.

Selain itu, sektor properti, konstruksi, dan real estat juga tercatat menyumbang 16 persen dari PDB ekonomi Nasional dengan tenaga kerja yang terlibat dalam perputaran ekonomi yang dijalankan pengembang anggota REI mencapai 13 juta hingga 19 juta orang.

Inilah alasan mengapa banyak negara mendorong ekonominya lewat usaha properti, konstruksi, dan real estat,  karena kontribusi PDB-nya sangat tinggi di semua negara.

"Selain itu, multiplier effect-nya ke 185 subsektor industri lainnya, juga banyak sekali, enggak ada industri yang semasif ini efeknya, yang ada hanya di industri properti, real estat, dan konstruksi," tuntas Jokowi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com