Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2023, 12:31 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) kembali mengantongi dua kontrak proyek pembangunan infrastruktur baru di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dua proyek baru itu ialah konstruksi Sarana Prasarana Pemerintahan IB dan Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Kegiatan penandatanganan kontrak kedua proyek tersebut juga telah dilaksanakan, pada Selasa (14/11/2023) dan Rabu (15/11/2023).

Dengan demikian, portofolio Hutama Karya dalam pembangunan infrastruktur di IKN bertambah menjadi enam proyek.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo menyampaikan, dua kontrak proyek ini berasal dari segmen gedung dan sanitasi.

"Untuk pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB ini merupakan pembangunan terintegrasi yang akan menunjang Kawasan Istana Kepresidenan, sementara proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN ini singkatnya berfungsi untuk mengalirkan limbah ke tempat pemrosesan dengan efisien," jelasnya dalam keterangan tertulis.

Baca juga: 12 Tower Rusun ASN di IKN Ditarget Sudah Terbangun pada Juli 2024

Menurut dia, kedua proyek tersebut dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO), dan total nilai investasinya mencapai Rp 1,1 triliun.

Untuk proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB Hutama Karya dilaksanakan melalui KSO bersama Adhi Karya dan Penta dengan nilai investasi mencapai Rp 711,3 miliar.

Kemudian untuk proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN melalui KSO Hutama Karya dan WIKA dengan nilai investasi sebesar Rp 435,4 miliar.

Secara rinci, proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB dengan luasan 11,04 hektar, nantinya akan dibangun beragam fasilitas meliputi Paviliun Presiden, Gazebo, Gedung Masjid Kepresidenan beserta kawasannya, dengan target penyelesaian akhir tahun 2024.

Selanjutnya, lingkup pekerjaan pada proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN meliputi pembangunan jaringan perpipaan air limbah domestik mulai dari Inspection Chamber (IC) persil sampai pada inlet pit di bangunan IPAL, dengan metode galian terbuka, jacking maupun Horizontal Directional Drilling (HDD) atau sistem pemasangan pipa tanpa galian tanah. Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2025.

Melalui perolehan kontrak kedua proyek ini, Hutama Karya optimistis dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan target yang ditentukan dengan penggunaan digital construction.

"Melalui transformasi digital yang dilakukan perusahaan utamanya dalam proses konstruksi, maka kami optimis proyek yang digarap rampung tepat waktu dengan mutu yang baik," pungkas Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com