Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Mangkrak Separuh Dekade, Proyek Pencakar Langit Tertinggi di Dunia Dilanjutkan

Kompas.com - 27/09/2023, 18:36 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Proyek gedung pencakar langit tertinggi di dunia, yakni Jeddah Tower di Arab Saudi akan kembali berlanjut konstruksinya.

Mengingat, konstruksi proyek menara dengan tinggi mencapai 1.000 meter itu mulai dibangun tahun 2013 dan kemudian berhenti pada tahun 2018.

Artinya, sejak tahun 2018 sampai sekarang, proyek pencakar langit yang dikembangkan Jeddah Economic Company (JEC) itu mangkrak sekitar 5 tahun atau separuh dekade.

Salah satu penyebab berhentinya konstruksi Jeddah Tower ialah permasalahan tenaga kerja dan korupsi yang menjerat para pemimpin kontraktor proyek.

Namun, kini JEC selaku pengembang telah memulai kembali pengerjaan Jeddah Tower yang akan merenggut label dari Burj Khalifa di Dubai setinggi 828 meter sebagai pencakar langit tertinggi di dunia.

"Menara ini (Jeddah Tower) akan setinggi lebih dari 1.000 meter, dan akan kembali beroperasi penuh," kata sumber yang dekat dengan proyek tersebut kepada Middle East Economic Digest (MEED) dikutip dari laporannya pada 13 September 2023 lalu.

Baca juga: Profil Indonesia 1, Bakal Pencakar Langit Tertinggi Kedua di Indonesia

JEC disebut telah mengundang perusahaan kontraktor untuk mengajukan penawaran pada akhir tahun 2023 untuk mendapatkan kontrak guna menyelesaikan struktur yang akan memecahkan rekor tersebut.

Saat dikonfirmasi MEED, salah satu perusahaan pemegang saham JEC, melalui CEO Kingdom Holding Company Talal Ibrahim Almaiman, membenarkan bahwa tender tersebut telah resmi dikeluarkan.

Perusahaan-perusahaan yang diundang untuk mengajukan penawaran kontrak tersebut antara lain, Almabani (lokal); Bawani (lokal); China Harbour (China); China State Construction Engineering Corporation (China).

Kemudian, Consolidated Contractors Company (CCC – Lebanon); El-Seif Engineering Contracting (lokal); Hyundai Engineering Construction (Korea Selatan); Mohammed Abdulmohsin al-Kharafi & Sons (Kuwait).

Lalu, Nesma & Partners (lokal); Powerchina (China); Samsung C+T (Korea Selatan); Saudi Freyssinet (lokal); Skanska (Swedia); serta Strabag (Eropa).

Para kontraktor diberi waktu tiga bulan untuk mempersiapkan penawaran, dan diharapkan membentuk usaha patungan yang terdiri dari mitra lokal dan internasional.

Diketahui bahwa kontraktor telah mengunjungi lokasi tersebut.

JEC pun telah menugaskan penilaian independen terhadap struktur tersebut sebelum tender diumumkan.

Pekerjaan pondasi dan tiang pancang untuk Jeddah Tower telah selesai. Pekerjaan konstruksi superstruktur menara, juga sudah selesai sepertiganya.

Baca juga: Mengapa Pencakar Langit di Hong Kong Tengahnya Bolong? Ini Jawabannya

Sebagai informasi, Jeddah Tower merupakan inti dari pengembangan Kota Ekonomi Jeddah. Di mana tahap pertama proyek, yakni menara utama, memiliki area seluas 1,5 kilometer persegi.

Sementara untuk pemegang saham JEC adalah Kingdom Holding Company dengan 40 persen saham, Bakhsh Group dengan 40 persen saham, dan Sharbatly Group dengan 20 persen saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com