Perusahaan Amerika Jajaki Peluang Investasi Semikonduktor di Batam

BATAM, KOMPAS.com – Powin LCC, perusahaan asal Amerika, sedang menjajaki investasi dan mencari tahu lebih lanjut peluang di Indonesia, terutama Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

“Kami berencana memperluas pasar ke Asia Tenggara dan kami percaya Indonesia, terutama Batam, memiliki lokasi yang sangat strategis karena merupakan daerah Free Trade Zone (FTZ) dan memiliki banyak kawasan industri serta fasilitas yang mumpuni,” kata Head of International Business Development Powin LCC Miguel Angel Escribano, Senin (24/7/2023).

Miguel menjelaskan, Powin LCC merupakan perusahaan industri semikonduktor ramah lingkungan, berbasis di Amerika dan Asia.

Baca juga: Batam Terima Bantuan PSU 205 Rumah Subsidi dari Kementerian PUPR

“Perusahaan ini berfokus pada pengembangan teknologi energi masa depan, seperti energi surya dan sistem menajemen baterai tercanggih,” terang Miguel.

Sementara itu, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait mengatakan, investasi ini dapat mendorong pengembangan teknologi terbarukan dan berpartisipasi dalam pertumbuhan industri di masa depan.

“BP Batam tentunya menyambut baik akan rencana investasi dari perusahaan Powin ini. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk pembangunan yang berkelanjutan,” kata Ariastuty.

Upaya ini merupakan tindak lanjut atas arahan dari Kementerian Perekonomian untuk mendorong pertumbuhan industri semikonduktor di Batam, dengan menggandeng perusahaan-perusahaan asal Amerika untuk berinvestasi di Batam.

“Dari hasil diskusi tadi, mereka datang ke Batam atas rekomendasi dari partner mereka, Vena Energy. Mereka berencana untuk membuat manufaktur yang akan dikirim ke luar negeri dan diperkirakan dapat memproduksi sekitar 11.000 unit setiap tahunnya. Mereka sangat berharap dapat berinvestasi di Indonesia, terutama Batam yang memiliki lokasi strategis,” jelas Tuty.

Baca juga: Tapak Awal Jembatan Batam-Bintan Dimulai 31 Juli 2023

Powin LLC akan memulai operasional paling lambat tahun 2025 mendatang. Sementara, dalam 6 hingga 9 bulan ke depan, Perusahaan akan mengumpulkan data dan informasi, sebelum mendaftarkan investasinya.

“Kami berharap, semoga ke depannya investasi ini benar-benar bisa terealisasikan. Demi peningkatan realisasi penanaman modal asing di Batam,” pungkas Tuty.