Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I-2023, Investasi Real Estate di Asia Pasifik Turun 30 Persen

Kompas.com - 08/06/2023, 18:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas investasi real estat komersial di Asia Pasifik mengalami penurunan pada kuartal pertama tahun 2023.

Konsultan properti global, JLL, bahkan mencatat bahwa penurunan aktivitas investasi tersebut mencapai 30 persen.

Diketahui, total investasi real estat komersial di kuartal pertama ini mencapai 27 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp 402,08 triliun.

Baca juga: Di Asia Pasifik, Singapura Catatkan Investasi Real Estat Komersial Terbaik

CEO, Capital Markets, JLL Asia Pasifik, Stuart Crow mengatakan kondisi pasar saat ini masih menantang bagi para investor.

Terlebih. diperketatnya standar pinjaman dari lembaga keuangan akan menambah ketidakpastian di pasar real estat komersial.

“Namun, kondisi Asia Pasifik akan tetap aman dan kami yakin bahwa risiko likuiditas masih terkendali dengan baik di kawasan ini, serta dimulainya kembali aktivitas investasi hanya tinggal menunggu waktu,” ujar Stuart dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

 

Di kawasan ini, Jepang mengungguli wilayah lainnya dengan catatan investasi sebesar 8,9 miliar Dolar AS atau Rp 132,5 triliun.

Besar investasi tersebut naik 4,7 persen secara tahunan. Kondisi ini didorong oleh lonjakan penjualan kantor oleh perusahaan-perusahaan Jepang dan aktivitas akuisisi oleh J-REITs.

Sebaliknya, transaksi investasi real estat komersial di Australia turun hingga 26 persen secara tahunan, dengan total nilai investasi sebesar 3,7 miliar Dolar AS atau setara Rp 55,1 triliun.

Baca juga: Menerka Dampak Metaverse pada Bisnis Real Estat di Dunia Nyata

Tren penurunan investasi ini merupakan pola kerja hybrid yang masih diterapkan oleh sebagian perusahaan di Australia.

Penurunan aktivitas investasi real estat juga terjadi di China, dimana turun 17 persen secara tahunan. Nilai investasi yang tercatat pada kuartal pertama ini mencapai 6,9 miliar Dolar AS atau setara Rp 99.7 triliun.

Demikian pula di Singapura, volume investasi turun 67 persen secara tahunan menjadi 1,9 miliar Dolar AS (Rp 28,2 triliun). Penurunan terjadi karena terbatasnya aktivitas di sektor perkantoran dan ritel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com